Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BALIHO bergambar politisi bertebaran di jalan utama hingga penjuru kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur sejak beberapa bulan lalu. Salah satu yang cukup menyita perhatian yakni di simpang Jalan Yos Sudarso dan Jalan Adi Sucipto.
Ada yang masih utuh, ada pula yang sudah koyak dan lusuh dihempas angin. Pemandangan yang sama selalu berulang sejak pemilu-pemilu sebelumnya. Pemasangan alat peraga kampanye (APK) kerap mencuri start dan berebutan di lokasi-lokasi strategis sejak gong penanda pesta demokrasi dibunyikan.
Hajatan pemilihan, entah pemilihan anggota DPR, DPRD, DPD, pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, bahkan pemilihan kepala desa pun identik dengan baliho yang bertebaran di mana-mana. Baliho dan APK lainnya menjadi penanda pesta demokrasi sudah dekat.
Sayangnya, sebagian besar pemilik APK hanya melakukan pemajangan lalu seolah-olah lupa memperhatikan atau mencopotnya ketika sudah rusak atau telah melewati batas waktu kampanye. Akibatnya, setelah pesta demokrasi selesai, APK akan menjadi sampah yang bertebaran di mana-mana. Miris.
Kala masalah sampah kian sulit dikendalikan dan kondisi lingkungan semakin rusak, pesta demokrasi justru menambah tumpukan sampah yang sulit terurai. Padahal, menebar APK di mana-mana tidak selamanya efektif merebut hati konstituen. Memajang foto disertai penggambaran citra diri calon pemimpin di lokasi strategis tak selamanya mendulang dukungan.
Lantas, bila tidak lagi efektif, mengapa calon pemimpin justru memboroskan biaya untuk hal yang tidak berbanding lurus dengan efek elektoral? Mengapa tidak mencari cara kreatif yang lebih efektif, efisien dan tentunya ramah lingkungan, mengingat APK rata-rata terbuat dari bahan mengandung plastik yang bakal menjadi sampah?
Dalam beberapa pemilu terakhir, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mulai mengatur secara spesifik terkait APK. Namun baru sebatas pembatasan jumlah dan pembebanan terhadap APBN untuk pengadaan APK.
Kebijakan politik kepemiluan belum memperlihatkan pentingnya aspek ekologis. Regulasi berdemokrasi masih abai terhadap lingkungan. Pesta demokrasi masih menambah beban ekologis.
Padahal, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2022 mengungkapkan produksi sampah di Indonesia mencapai 19,45 juta ton. Sementara di tingkat lokal, kementerian yang sama mencatat Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai, sebagai salah satu kota kecil terkotor di Indonesia.
Para politisi dan pengambil kebijakan mesti peka terhadap kondisi lingkungan sehingga mulai mendorong eco-democracy atau demokrasi yang ramah lingkungan.
RIBUAN pohon di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) rusak diakibatkan pemasangan atribut seperti spanduk, banner, baliho serta iklan dengan cara dipaku ke batang pohon.
Sejumlah gambar baliho calon kepala daerah sudah mulai terpasang di sejumlah titik
KPU tidak menyoalkan maraknya alat peraga sejumlah tokoh potensial yang berencana mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Sosialisasi merupakan masa pengenalan peserta pemilu, baik partai politik, calon anggota legislatif, maupun calon presiden dan calon wakil presiden sebelum masa kampanye dimulai.
Ratusan baliho dan spanduk tersebut ditertibkan, akibat tak memenuhi ketentuan atau bukan masuk dalam kategori Alat Peraga Sosialisasi (APS).
SEBUAH rekaman video memperlihatkan baliho Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertebaran di Jember, Jawa Timur dan viral di media sosial.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Sampah plastik di Indonesia terus meningkat karena gaya hidup instan dan serba cepat yang mengandalkan kemasan plastik untuk makanan dan minuman.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved