Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia bertekad menebus kekalahannya tahun lalu di balapan utama Moto GP Amerika di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, Amerika Serikat.
Bagnaia sempat meraih posisi pole dan memenangkan balapan Sprint tahun lalu. Namun, ia gagal finis di balapan utama karena terjatuh.
"Saya tiba di Amerika dengan motivasi dan siap menebus kesalahan saya. Tahun lalu, kami kompetitif sepanjang akhir pekan. Jika saya tidak mengalami kecelakaan, saya pasti memenangi balapan," kata Bagnaia melalui laman resmi Ducati, Sabtu (13/4).
Baca juga : Francesco Bagnaia Fokus pada Pengembangan Teknis di Uji Coba Pramusim Moto GP
Pembalap asal Italia itu memperkirakan ada lebih banyak pembalap yang cepat dan kompetitif pada GP Amerika yang merupakan seri ketiga Moto GP 2024 ini. Namun, ia mengaku optimistis dengan penampilannya akhir pekan ini. Terlebih, pada dua seri pertama ia tampil cukup baik.
"Saya perkirakan ada banyak pembalap yang cepat tahun ini dan ini pasti akan menantang, tetapi kami memiliki dasar yang baik untuk balapan," tuturnya.
Ia mengaku COTA merupakan salah satu sirkuit favoritnya di kalender MotoGP. "Treknya fantastis, saya sangat menikmati Austin dan bahkan atmosfer acaranya berbeda,"tandasnya.
Tidak hanya membukukan tiga kemenangan di tiga sesi balapan, Maverick Vinales juga mencatatkan rekor putaran (lap) tercepat di Circuit of the Americas (COTA), Austin.
Pembalap peraih delapan gelar juara dunia tersebut optimistis tim Gresini Racing mampu memberikan solusi terbaik atas kendala yang dialaminya di GP Amerika.
Maverick Vinales akhirnya keluar sebagai yang tercepat usai terjadi insiden jatuhnya pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, yang memimpin posisi terdepan di sepuluh lap terakhir.
Maverick Vinales mencetak sejarah MotoGP dengan menjadi pembalap pertama yang memenangkan grand prix bersama tiga tim berbeda yaitu Suzuki, Yamaha, dan kini Aprilia.
Maverick Vinales, yang memecahkan rekor lap di babak kualifikasi, membukukan keunggulan lebih dari 1 detik untuk meraih kemenangan di atas motor Aprilia.
Maverick Vinales mencatatkan waktu putaran tercepat 2 menit 00,864 detik dan berada di depan pembalap pendatang baru Pedro Acosta dan Marc Marquez.
Marquez mendapat sambutan yang sangat hangat dari para Ducatisti.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Keputusan Ducati untuk merekrut Marc Márquez ke tim pabrikan memiliki konsekuensi tersendiri.
MARC Marquez telah menetapkan target untuk finis di posisi tiga besar di klasemen MotoGP tahun ini. Meski ia mengakui itu tidak akan mudah.
Setelah sembilan putaran, Marquez saat ini berada di urutan ketiga klasemen, tertinggal 56 poin dari Francesco Bagnaia dan 24 poin dari Jorge Martin, dengan selisih 11 poin atas Enea Bastianini
Setelah menjuarai GP Jerman, akhir pekan lalu, Francesco Bagnaia kini duduk di puncak klasemen kejuaraan dengan keunggulan 10 poin atas Jorge Martin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved