Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DENGAN wajah semringah, tim beregu campuran bulu tangkis Tiongkok memandangi trofi besar Piala Sudirman yang mereka dapat setelah mengalahkan Korea Selatan, 3-0 pada pertandingan final Minggu (21/5).
Trofi besar setinggi 80 centimeter yang terbuat dari perak murni berlapis emas 22 karat itu sukses mereka bawa pulang lagi untuk ke-13 kalinya. Berikut ini fakta-fakta mengenai trofi Piala Sudirman.
Perancang trofi Piala Sudirman adalah Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB. Bagian trofi terdiri dari lima bagian. Tutup piala berbentuk Candi Borobudur yang merupakan salah satu monumen bersejarah yang terletak di Indonesia.
Baca juga : Ini Daftar Negara yang Pernah Menjuarai Piala Sudirman
Badan piala berbentuk kok (bola bulu tangkis) yang berlapiskan emas 22 karat dengan berat 600 gram. Gagangnya berbentuk seperti benang sari, melambangkan biji bulutangkis.
Bagian keempat berbentuk daun sirih yang merupakan ornamen ucapan selamat datang. Bagian kelima berupa alas berbentuk segi delapan yang melambangkan arah mata angin yang terbuat dari kayu jati.
Trofi tersebut dibuat oleh Perusahaan Masterix Bandung dan menelan biaya US$15.000 atau Rp24 juta saat diserahkan ke Federasi Bulu Tangkis Internasional pada Mei 1989.
Baca juga : Tiongkok Juara Piala Sudirman untuk ke-13 Kali, Pertahankan Rekor
Dikutip dari laman BWF, Piala Sudirman adalah Kejuaraan Beregu Campuran Dunia yang diadakan setiap dua tahun sekali dan menjadi medan uji penting bagi kekuatan tim bulu tangkis sebuah negara. Ada lima pertandingan di setiap pertandingan: Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri, dan Ganda Campuran.
Ajang Piala Sudirman digelar untuk menghormati Dick Sudirman, salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan juga Presidennya selama 22 tahun.
"Dia mendapatkan rasa hormat di seluruh dunia sebagai administrator PBSI dan dengan badan pengatur lainnya seperti Konfederasi Bulu Tangkis Asia dan Federasi Bulu Tangkis Internasional," tulis Badminton World Federation (BWF).
Baca juga : Harga Emas Naik Tipis Setelah The Fed Tahan Suku Bunga
Piala Sudirman pertama dimainkan di Stadion Bung Karno di Indonesia dari 24 hingga 29 Mei 1989 dengan 28 tim peserta.
Sepanjang sejarahnya, cuma ada delapan negara yang mampu mencapai babak semifinal, yakni Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, Denmark, Jepang, Inggris, Malaysia, dan Thailand.
Selama puluhan tahun digelar, Tiongkok telah memenangkan Piala Sudiman selama 13 kali, Korea Selatan 4 kali, dan Indonesia 1 kali.
Demikian fakta mengenai trofi Piala Sudirman yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat. (Z-4)
Satu trofi bergengsi yang belum dimenangi Kroos hanyalah Piala Eropa.
Madrid mengincar trofi Si Kuping Besar ke-15. Jika sukses menang di Wembley, Ancelotti akan menjadi pelatih pertama yang mengangkat trofi Liga Champions sebanyak lima kali.
Maradona menerima trofi Bola Emas sebagai pemain terbaik Piala Dunia di Lido, Paris, Prancis, pada 13 November 1986.
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp menyanjung anak-anak asuhnya usai berhasil megnalahkan Chelsea di laga final dan menjuarai Piala Carabao, Minggu (25/2) waktu setempat.
Trofi Piala Dunia U-17 2023 dipamerkan kali pertama di Jakarta dalam seremoni di kegiatan Car Free Day (CFD).
ENAM pelajar yang tergabung dalam Tim Olimpiade Matematika Indonesia sukses menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Olimpiade Matematika Internasional atau IMO ke-65.
Saat musim kemarau puncak panasnya paling tinggi karena terik matahari, namun puncak dinginnya pun paling rendah.
Masjid Salman ITB, dari waktu ke waktu mengalami kemajuan, banyak perubahan dan memunculkan ide-ide baru.
BSI Deposito Wakaf Seri 04 ini menargetkan pengumpulan dana wakaf sebesar Rp10 miliar dari potensi alumni ITB sekitar 130.000 orang.
Para penerima beasiswa dapat memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya untuk meraih prestasi lebih tinggi dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
LPPM ITB telah membangun sistem sanitasi yang layak untuk mengurangi pencemaran air sungai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved