Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMBALAP MotoGP DARI TIM Gresini Racing Enea Bastianini berhasil merebut kemenangan kedua kalinya di musim ini. Setelah tampil tercepat di GP Qatar, Maret lalu, pembalap Italia itu kembali menjadi yang tercepat di GP Amerika, Senin (11/4) dini hari WIB.
Jika kemenangan di Qatar mengejutkan banyak pihak, raihan podium utama Bastianini di Circuit of The Americas (COTA) sudah terprediksi. Pasalnya, dia menunjukkan performa yang baik selama sesi latihan dan qualifikasi.
Sejumlah pembalap, termasuk juara dunia bertahan Fabio Quartararo serta bintang Repsol Honda Marc Marquez, bahkan sempat menyebutkan bahwa rider asal Italia tersebut sebagai favorit untuk bisa memenangi GP Amerika.
Baca juga: Bastianini Juarai GP AS
Dan, La Bestia -julukan Bastianini- membuktikan itu dengan penampilan solid. Dengan motor spek lebih lawas, Desmosedici GP21, ia mampu melewati empat pengguna prototipe anyar Ducati (Desmosedici GP21).
"Qatar sangat bagus untuk Ducati, ada banyak trek lurus dan kami memanfaatkan keunggulan power. Tetapi di sini saya juga melaju cepat dibandingkan pengguna Ducati lainnya. Saya harap saya bisa terus mengulang hasil seperti ini di masa depan. Sekarang saya ingin merayakan momen," kata Bastianini dikutip dari Motorsport, Senin (11/4).
Berbicara terkait kemenangannya di COTA, Bastianini menyebutkan kemenangan ini lebih penting baginya dari kemenangannya di GP Qatar. Sebab kemenangan ini menjadi bukti konsistensinya untuk Moto-GP musim ini.
"Semua balapan penting bagi saya, ini masalah mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Kemenangan di Qatar sangat istimewa, saya bisa mendedikasikannya untuk Fausto (Gresini) dan itu yang pertama untuk Gresini," ujar Bastianini.
"Namun bagi saya pribadi, hari ini (GP Amerika) lebih baik karena membuktikan saya bisa konsisten. Di Argentina, akhir pekan saya aneh, tetapi saya merasa biasa saja. Jadi, untuk saya, kemenangan hari ini lebih istimewa," tambahnya.
Sepanjang balapan, La Bestia terlihat berkendara dengan tenang, meskipun banyak tekanan di sekitar, seolah-olah mudah baginya. Rider 24 tahun tersebut mengatakan itu tak semudah yang tampak di luar.
"Secara mental tidak ada balapan yang sederhana, setidaknya buat saya. Sekarang saya tahu di titik mana saya harus mendorong dengan keras, saya sangat termotivasi dengan motor dan cara kerjanya," ucap La Bestia.
"Setiap pembalap punya gaya berkendara sendiri, Miller sangat mirip dengan saya dan terkadang saya membandingkan datanya dengan saya, tidak ada perbedaan besar antara motor (Desmosedici) 2021 dan 2022, Saat ini semuanya bekerja dengan baik." jelasnya.
Kemenangan ini pun membawa Bastianini berdiri kokoh di puncak klasemen pembalap dengan mengunpulkan 61 poin. Alex Rins (Suzuki) berada di posisi kedua dengan 56 poin, sementara Aleix Espargaro (Aprilia) mrlengkapi posisi tiga besar di klasemen dengan 50 poin.
Adapun setelah menggelar empat seri balapan di luar wilayah Eropa, MotoGP akan bersiap memulai balapan di Eropa. GP Portugal akan menjadi seri pertama MotoGP di benua Eropa pada musim ini, dengan balapan dijadwalkan berlangsung pada Minggu (24/4).
Setidaknya ada 12 seri balapan yang akan berlangsun di Eropa, sebelum kemudian MotoGP akan pergi ke Jepang, Thailand, Australia, Malaysia dan menyelesaikan seri penutup di GP Valencia, November mendatang. (Motorsport/OL-1)
Tidak hanya membukukan tiga kemenangan di tiga sesi balapan, Maverick Vinales juga mencatatkan rekor putaran (lap) tercepat di Circuit of the Americas (COTA), Austin.
Pembalap peraih delapan gelar juara dunia tersebut optimistis tim Gresini Racing mampu memberikan solusi terbaik atas kendala yang dialaminya di GP Amerika.
Maverick Vinales akhirnya keluar sebagai yang tercepat usai terjadi insiden jatuhnya pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, yang memimpin posisi terdepan di sepuluh lap terakhir.
Maverick Vinales mencetak sejarah MotoGP dengan menjadi pembalap pertama yang memenangkan grand prix bersama tiga tim berbeda yaitu Suzuki, Yamaha, dan kini Aprilia.
Maverick Vinales, yang memecahkan rekor lap di babak kualifikasi, membukukan keunggulan lebih dari 1 detik untuk meraih kemenangan di atas motor Aprilia.
Maverick Vinales mencatatkan waktu putaran tercepat 2 menit 00,864 detik dan berada di depan pembalap pendatang baru Pedro Acosta dan Marc Marquez.
Podium bagi Bastianini dalam dua putaran terakhir berarti ia hanya terpaut enam poin di belakang pebalap Gresini, yang akan mengambil alih tempatnya di pabrikan Ducati pada tahun 2025.
Nasib masa depannya yang sudah mendapatkan tim anyar membuat Enea Bastianini sangat bersemangat menyambut jalannya musim baru MotoGP dengan livery oranye.
KTM telah melengkapi jajaran pembalapnya untuk MotoGP 2025 dengan mengumumkan perekrutan Maverick Vinales dari Aprilia dan Enea Bastianini dari Ducati untuk membentuk tim Tech3.
Podium di GP Italia merupakan podium ketiga Enea Bastianini musim ini setelah sebelumnya ia naik podium di Algarve, Portugal dan Sirkuit Amerika, Amerika Serikat (AS).
Francesco Bagnaia dan rekan satu timnya Enea Bastianini akan turun ke trek mulai sesi warm-up dengan livery yang terinspirasi warna seragam timnas Italia
Bagnaia ingin menjadikan GP Catalunya sebagai momentum pembuktian dirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved