Tsimanouskaya Tiba di Polandia

SPRINTER Belarus Krystsina Tsimanouskaya, Rabu (4/8), mendarat di Polandia, tempat dia mendapatkan suaka setelah mengaku khawatir akan kehilangan nyawanya jika kembali ke negaranya.

Atlet berusia 24 tahun itu menjadi pusat drama diplomasi di Olimpiade Tokyo 2020 setelah dia meminta perlindungan dari polisi Jepang, Minggu (1/8), dengan mengaku timnya berusaha memaksanya naik pesawat ke Belarus setelah dia secara terbuka mengkritik pelatihnya.

Dalam drama pada Rabu (4/8), Tsimanouskaya melakukan perubahan rute di menit akhir dengan memilih rute melalui Austria.

Baca juga: Tinggalkan Jepang, Tsimanouskaya Bertolak ke Polandia

Dia disambut di bandara Wina oleh Sekretaris Negara Magnus Brunner.

Brunner mengatakan perubahan rute itu dilakukan dengan alasan keamanan.

Dia menambahkan Tsimanouskaya berada dalam kondisi sehat.

"Dia mengkhawatirkan keluarganya. Dia letih dan tegang mengingat kejadian selama beberapa hari terakhir," ungkap Brunner sembari menambahkan Tsimanuskaya khawatir dengan perkembangan situasinya.

Atlet itu kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat milik maskapai Polandia LOT, yang mendarat di Warsawa pada pukul 20.11 waktu setempat.

"Tsimanouskaya telah mendarat dengan selamat di Warsawa," cicit Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz.

Sebelum meninggalkan Tokyo, Tsimanouskaya menghabiskan dua malam berlindung di Kedutaan Besar Polandia sembari meminta bantuan dunia internasional.

Belarus tengah dilanda krisis politik setelah warga menolak terpilihnya kembali Presiden Alexander Lukashenko, tahun lalu.

Tsimanouskaya merupakan salah satu dari 2.000 tokoh olahraga Belarus yang menandatangani surat terbuka menuntut digelarnya kembali pemilu dan dibebaskannya tahanan politik.

Namun, masalah di Olimpiade Tokyo terjadi setelah Tsimanouskaya, melalui Instagram, mengkritik pelatihnya yang mendaftarkannya untuk nomor berbeda tanpa memberi tahu dirinya.

Suami Tsimanouskaya Arseny Zdanevich telah lebih dulu melarikan diri ke Ukraina dan pada Rabu (4/8), pemerintah Polandia mengatakan Zdanevich juga telah diberi visa kemanusiaan. (AFP/OL-1)