Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sigap Tanggapi Bencana

Budi Ernanto Wartawan Media Indonesia/(R-1)
06/12/2019 06:30
Sigap Tanggapi Bencana
Lapangan bisbol di kompeks olahraga Clark, Filipina, setelah badai Kammuri, Selasa (3/12).(AFP/WAKIL KOHSAR)

SETIAP akhir tahun, Filipina menjadi langganan terjangan topan. Terkadang kekuatan topan itu sangat besar sehingga bisa merenggut nyawa ribuan korban jiwa seperti yang terjadi pada 2013.

Kala itu topan Haiyan menerjang Filipina dan menewaskan 5.000 orang. Haiyan disebut-sebut sebagai salah satu badai terkuat di dunia.

Tahun ini, Filipina kembali didatangi topan dan diprediksi kekuatannya tidak main-main. Topan itu bernama Kammuri dan tahun ini ialah yang keempat kalinya dia menghampiri Filipina.

Namun, Kammuri tidak mengancam seluruh wilayah Filipina. Karena itu, ketika SEA Games 2019 berlangsung sejak akhir November hingga Desember ini, penyelenggaraan berbagai cabang olahraga di Manila tidak terlalu terganggu.

Tidah hanya itu, warga Filipina yang tidak terlibat di ajang olahraga terbesar dua tahunan se-Asia Tenggara itu itu juga tetap merasa aman menjalani kegiatan sehari-hari.

Hal ini bisa terjadi karena pemerintah Filipina selalu memberi peringatan dini terhadap serangan angin topan. Informasi tersebut disiarkan otoritas setempat melalui pesan singkat yang dikirimkan ke ponsel oleh operator telekomunikasi.

Peringatan itu diberikan tergantung ancaman apa yang akan dihadapi. 'Hujan disertai angin kencang dalam kurun waktu 24 jam. Mohon jaga diri Anda', demikian bunyi salah satu pesan. Namun, pesan itu hanya bisa didapat mereka yang ponselnya menggunakan jaringan operator Filipina.

Sigapnya pemerintah Filipina untuk menyebarkan informasi terkait kondisi cuaca diacungi jempol Komandan Kontingen (CdM) Indonesia Harry Warganegara.

"Saya bisa memantau perkembangan kondisi topan Kammuri berkat sistem peringatan dini yang diberlakukan Filipina. Maka saya bisa dengan cepat mengambil keputusan jika terjadi sesuatu," katanya.

Sejumlah relawan SEA Games kepada Media Indonesia juga mengatakan sangat tertolong dengan sistem peringatan dini yang didapatkan. Senin (2/12) ketika Kammuri memasuki wilayah Filipina, telah berkali-kali muncul peringatan dini di layar ponsel mereka. Dari situ lah mereka juga bisa menginformasikan situasi terkini mengenai Kammuri jika ada pengunjung yang bertanya.

Apa yang bisa dicontoh dari Filipina ialah mereka tidak ingin tiba-tiba kaget dengan bencana alam yang seharusnya bisa dideteksi sejak awal. Indonesia pun seharusnya melakukan hal yang sama. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya