Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CABANG olahraga dayung membawa Indonesia melampaui perolehan medali emas Asian Games Bangkok 1978. Hingga Jumat 24 Agustus malam, kontingen Indonesia berhasil mengalahkan batas meraih sembilan emas, melewati total delapan keping emas di Bangkok 40 tahun silam.
Lebih membanggakan lagi, torehan sembilan emas diraih hanya enam hari sejak pembukaan Asian Games 2018, 18 Agustus lalu. Berbanding dengan 1978 silam, di mana Indonesia harus berjuang hingga akhir untuk meraih delapan emas, tujuh perak, 18 perunggu dengan total 33 medali dan finis di urutan tujuh.
Emas terbaru Indonesia dipersembahkan cabor dayung di kelas ringan delapan putra. Tim dayung Indonesia yang diperkuat Muhad Yakin cs meraih waktu tercepat 6 menit 08.88 detik pada pertandingan di Jakabaring Sport City, Palembang.
Mereka mengalahkan Uzbekistan yang harus puas meraih perak dengan catatan waktu 6 menit 12.46 detik. Serta Hong Kong yang mendapatkan waktu 6 menit 14.46 detik di tempat ketiga dan berhak atas medali perunggu.
Selain emas, di hari yang sama cabor dayung pun mampu menyumbang satu perak dan perunggu. Medali perak disumbangkan tim Indonesia di kelas empat putra dengan waktu 6 menit 20.58 detik, terpaut 3.45 detik dari India di urutan pertama yang meraih emas.
Sedangkan medali perunggu cabor dayung dipersembahkan kelas empat putri. Tim putri Indonesia meraih waktu 7 menit 19.02 detik, tertinggal dari Tiongkok dan Vietman yang meraih emas dan perak.
Cabor jetski dan senam artistik pun turut menyumbang medali bagi kontingen Indonesia Jumat per 24 Agustus. Jetski meraih satu perak dan perunggu di nomor runabout limited pada pertandingan di pantai Ancol.
Medali perak dipersembahkan Aero Sutan Aswar dengan skor 53, terpaut enam poin dari Ali Allanjawi asal Uni Emirat Arab yang meraih emas. Sedangkan perunggu bagi Indonesia diraih saudara kandung Aero, Aqsa Sutan Aswar pada pertandingan di nomor yang sama.
Terakhir, cabor senam artistik tutur menyumbang medali bagi Indonesia di hari keenam. Pesenam wanita Rifda Irfanaluthfi berhasil merebut perak di nomor lantai putri dengan skor 12.750, tertinggal 275 poin dari Su Jong Kim asal Korea Utara yang meraih emas.
Hasil yang menunjukkan Indonesia memiliki semangat mengalahkan batas di Asian Games 2018. Sesuai dengan semangat Combiphar selaku official supplier Asian Games 2018, yang terus mendukung kontingen #IndonesiaKalahkanBatas .
Berikan dukungan untuk atlet Indonesia melalui games #IndonesiaKalahkanBatas, persembahan OBH Combi dan dukung Indonesia menjadi posisi #1. Menangkan juga tiket nonton Asian Games 2018 atau Voucher belanja setiap harinya dari OBH Combi! Klik di sini.
Berbicara medali emas nomor perorangan tunggal putra, Indonesia harus menunggu selama tiga edisi Asian Games terakhir.
Terhitung sejak 27 Agustus, koleksi 64 medali adalah yang terbaik, mengalahkan raihan sebelumnya yang mencapai 51 medali (11 emas, 12 perak, 28 perunggu) pada Asian Games 1962 silam - dan ini belum berakhir.
ABDUL Malik yang turun pada kelas C putra 55 kg melengkapi kegemilangan tim pencak silat Indonesia di Asian Games 2018. Delapan medali emas yang diperebutkan hari ini, seluruhnya direbut para atlet Indonesia.
Prestasi keduanya membuat Indonesia semakin mengalahkan batas, terutama dalam pencapaian medali emas mereka sepanjang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved