Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ABDUL Malik yang turun pada kelas C putra 55 kg melengkapi kegemilangan tim pencak silat Indonesia di Asian Games 2018. Delapan medali emas yang diperebutkan hari ini, seluruhnya direbut para atlet Indonesia.
Keberhasilan tersebut melewati target yang dicanangkan cabor pencak silat. Wakil Ketua PB IPSI, Mohammad Taufiq, sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia hanya menargetkan empat medali emas.
"Kami menargetkan menyabet empat medali emas. Bisa dari nomor laga ataupun seni," kata Taufiq akhir Juli silam.
Target tinggal target. Praktiknya di lapangan,#IndonesiaKalahkanBatas. Pencak silat Indonesia tampil sangat gemilang. Tidak tanggung-tanggung, sembilan medali (delapan medali emas dan satu perunggu) direbut kontingen Tanah Air hari ini.
Senin 27 Agustus 2018 menjadi hari yang membanggakan buat Merah Putih. Bayangkan saja, dalam satu hari, pencak silat menyapu bersih delapan emas yang diperebutkan.
Ganda putra andalan Indonesia yang sudah diprediksi meraih emas, Yola Primadona/Hendy mampu keluar sebagai yang terbaik. Ia mengalahkan pasangan lain dari Vietnam dan Malaysia.
Sebelumnya, Puspa Arumsari lebih dulu meraih emas. Atlet putri itu menduduki podium teratas kala mengalahkan Nurzuhariah Mohammad Yazid dari Singapura dan Cherry May Regalado dari Filipina.
Kesuksesan tersebut diikuti tim regu putra Indonesia. Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok sanggup menjadi yang terbaik dengan menjungkalkan Vietnam dan Thailand.
Aji Bangkit Pamungkas (kelas I putra 85-90kg), Komang Harik Adi Putra (kelas E putra 65-70kg), Iqbal Candra Pratama (kelas D putra 60-65kg), SarahTria Monita (kelas C putri 55-60kg), dan Abdul Malik melengkapi pesta emas Indonesia.
Pencapaian ini menunjukkan Indonesia punya faktor kegemilangan yang mampu mengalahkan batas. Selaras dengan apa yang ada pada semangat Combiphar selaku pemasok resmi (Official Supplier) Asian Games 2018. Serta bangga mendukung atlet Indonesia untuk mengalahkan batas di Asian Games 2018.
Berikan dukungan untuk atlet Indonesia melalui games #IndonesiaKalahkanBatas, persembahan OBH Combi dan dukung Indonesia menjadi posisi #1. Menangkan juga tiket nonton Asian Games 2018 atau Voucher belanja setiap harinya dari OBH Combi! Klik di sini.
Berbicara medali emas nomor perorangan tunggal putra, Indonesia harus menunggu selama tiga edisi Asian Games terakhir.
Terhitung sejak 27 Agustus, koleksi 64 medali adalah yang terbaik, mengalahkan raihan sebelumnya yang mencapai 51 medali (11 emas, 12 perak, 28 perunggu) pada Asian Games 1962 silam - dan ini belum berakhir.
Prestasi keduanya membuat Indonesia semakin mengalahkan batas, terutama dalam pencapaian medali emas mereka sepanjang sejarah.
CABANG olahraga dayung membawa Indonesia melampaui perolehan medali emas Asian Games Bangkok 1978.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved