Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KAPAL Motor (KM) Lintas Armada Nusantara (LAN) yang terbalik di Alur Pelabuhan Sungai Pangkalbalam Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung. Minggu lalu, ternyata bermuatan ribuan ton pupuk.
Analis Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel. Budi Jaya Sentosa membenarkan dari Informasi diterima KM LAN bermuatan 1100 ton pupuk terbalik.
"Ya memang benar, ada 1100 ton pupuk diangkut Kapal yang terbalik itu. Tapi itu pupuk non subsidi, bulan subsidi," kata Budi. Rabu (10/7).
Baca juga : Kapal Timah Terbalik di Bangka, Puluhan ABK Dilarikan Ke RS
Ia mengaku. Dampak dari terbaliknya kapal bermuatan pupuk tersebut tidak begitu signifikan, karena setiap bulan kebutuhan pupuk non subsidi di Babel mencapai 5000 hingga 6000 ton dan itu dipenuhi oleh sejumlah distributor.
"Pengaruhnya tidak begitu signifikan, karena masih ada distributor pupuk lainya," ungkapnya.
Selain itu memasukkan musim kemarau basah ini, kebutuhan pupuk berkurang.
Baca juga : Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Semujur Babel, 9 ABK Selamat
"Memang ada petani yang melakukan pupuk tapi tidak banyak," sebutnya.
"Kita juga menghimbau petani jangan panik terkait terbaliknya kapal bermuatan pupuk ini, mengingat stok pupuk non subsidi mencukupi," imbuhnya.
Sementara, Firdaus selaku Bagian Operasional PT Lautan Mulia Purnama (LMP) keagenan KM LAN membenarkan muatan kapal yang terbalik adalah 1100 ton pupuk non subsidi beragam jenis.
Baca juga : 15 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Buton Tengah
"Kapal beserta muatan 1100 ton pupuk non subsidi terbalik Minggu dini hari berjarak 900 meter dari tempat sandar di pelabuhan Pangkalbalam," ungkapnya. Sembari menambahkan penyebab kapal terbaik karena jangkar larat akibat air surut.
Saat ini. Menurutnya Kapal dan muatan pupuk, semua sudah diasuransikan.
“Semua sudah diasuransi, jadi nanti asuransi lah yang akan mengcovernya," ujar dia.
Baca juga : PLN Bantu Bibit Padi dan Pemanfaatan FABA untuk Pupuk di Bangka Tengah
Ia menambahkan untuk 13 ABK sudah di evakuasi dalam kondisi selamat, sedangkan untuk muatan 1100 ton pupuk dipastikan larut dengan air.
Di tempat terpisah, Petugas Status Hukum dan Sertifikasi Kapal KSOP Pangkalbalam Pangkalpinang. Kapten Efrandinata mengatakan sampai saat ini bangkai kapal yang terbalik belum di evakuasi.
"Belum dievakuasi, tapi tidak mengganggu jalur lalu lintas kapal lainya," kata Efran.
Untuk Evakuasi kapal menurutnya harus menunggu surat Salvage dari Dirjen Perhubungan Laut.
“Kita masih tunggu Salvage diurus oleh agen kapal dulu baru bisa melakukan evakuasi, kalau belum ada surat itu belum bisa dilakukan," ucapnya.
(Z-9)
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Penyaluran pupuk bersubsidi akan tetap dilakukan meski kontrak pertama senilai Rp26,7 triliun akan habis pada Juli 2024.
PEMERINTAH saat ini terus berupaya memperbaiki beberapa prinsip pelaksanaan subsidi pupuk. Dari yang semula hanya berbicara penerima manfaat, skema-skema subsidi,
KEPUTUSAN pemerintah melanjutkan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar US$6 per million british thermal unit (mmbtu) dapat terus menggerus penerimaan negara.
Endapan silika dan unsur-unsur penyertanya bermanfaat bagi tanaman karena meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan terhadap serangan hama.
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
SEORANG pemancing udang di aliran sungai Bukit Layang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Minggu (28/7).
SEEKOR buaya muara menyerang warga Teluk Bayur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Buaya sepanjang 3 meter tersebut lalu ditangkap warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
DEWAN Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Optimis para petahana yang mendapatkan rekomendasi calon kepala daerah akan berjaya di Pilkada serentak nanti.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved