Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Parigi Moutong Tetapkan Status Tanggap Darurat, Delapan Desa Terdampak Banjir

M. Taufan SP Bustan
24/6/2024 21:07
Parigi Moutong Tetapkan Status Tanggap Darurat, Delapan Desa Terdampak Banjir
Banjir Bandang Hantam Parigi Moutong(MI / Mithameinansi)

DELAPAN desa dari empat kecamatan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terdampak banjir. Pemerintah kabupaten itu tetapkan status tanggap darurat.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Moh Rivai mengatakan, delapan desa tersebut adalah Desa Astina dan Tanahlano, Kecamatan Torue. Desa Tindaki, Kecamatan Parigi Selatan. Desa Sibalago, Desa Sienjo, Desa Singura, dan Desa Toribulu, Kecamatan Toribulu. Dan Desa Bambasiang, Kecamatan Palasa.

“Status tanggap darurat mulai berlaku 24 Juni sampai dengan 7 Juli 2024,” terangnya dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia di Palu, Senin (24/6).

Baca juga : Banjir Bandang di Solok Sumbar Rusak 6 Jembatan dan Rumah Warga

Menurut Rivai, saat ini pemerintah Parigi Moutong mengutamakan penanganan pengungsi di Desa Sienjo, Sibalago, Tindaki dan Tanahlanto.

“Di Desa Sienjo, Sibalago, dan Tindaki kami membuka posko induk sebagai pusat informasi untuk penanganan banjir. Sedangkan di Desa Tanahlanto dan Tindaki sebagai posko pembantu,” ungkapnya.

Dalam masa tanggap darurat itu, pemerintah Parigi Moutong telah membentuk tim terpadu dan membangun tugas dalam penanganan pasca banjir.

Baca juga : Ada 18 Titik di Bali Berpotensi Banjir Bandang

Di mana, Dinas Sosial bersama PMI setempat mendirikan dapur umum. “Dapur umum untuk menyiapkan makanan siap saji kepada pengungsi. Mereka juga dibantu relawan,” ujarnya.

Berdasarkan laporan BPBD, banjir yang melanda delapan desa tersebut terjadi pada Minggu (23/6). Dan dari desa yang terdampak parah adalah Desa Sienjo dan Sibalago.

Di dua desa itu, satu orang warga meninggal dunia dan dua orang lainnya sebelumnya dikabarkan hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca juga : Banjir di Korea Selatan, 39 Orang Tewas dan 10 Ribu Mengungsi

“Sampai saat ini pemerintah masih di lapangan memantau dampak banjir,” tandas Rivai.

Masih berdasarkan laporan BPBD setempat, korban yang terdampak pada banjir di Desa Sienjo dan Sibalago sebanyak

246 kepala keluarga (KK) atau setara 738 jiwa.

Sementara warga yang mengungsi 372 jiwa di Desa Sibalago dan 90 jiwa di Desa Sienjo. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya