Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Banjir Di Pidie, Lahan Sawah Palawija Terancam Gagal Tanam

Amiruddin Abdullah Reubee
21/3/2024 13:05
Banjir Di Pidie, Lahan Sawah Palawija Terancam Gagal Tanam
Lahan sawah yang terancam gagal penanaman palawija karena terendam banjir di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh.(MI/Amiruddin Abdullah )

SETELAH diguyur hujan dan terendam banjir pada Rabu (20/3), lahan sawah hendak yang ditanami palawija di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam. Pasarnya lahan yang sedang olah tanah untuk pembuatan bedeng menanam itu telah terendam bercampur lumpur.

Lokasi terendam banjir dan bercampur lumpur itu adalah di Kecamatan Delima. Antara lain di Desa Masjid Reubee, Geudong, Daboh, dan Desa Ceurih Keupula. Rancananya para petani yang bulan lalu baru memanen padi itu hendak menanam semangka, kacang hijau, bawang merah mentimun dan cabai merah.

Padahal menanam palawija di kawasan setempat merupakan pengganti atau beralih dari menanam padi musim gadu (musim tanam kedua). Guna menghindari fenomena El Nino yang diperkirakan akan melanda beberapa bulan ke depan.

Baca juga : Hama Ulat Penggerek Batang Serang Lahan Sawah di Aceh

Apalagi di musim panen padi rendengan bulan lalu banyak lahan sawah terserang hama wereng cokelat dan penyakit kresek. Itu sebabnya sebagian petani, hasil panen padi mereka menurun berkisar 30% hingga 40% dari biasanya.

"Usaha menanam palawija ini untuk menutupi kekurangan hasil produksi gabah bulan lalu. Sebagian lahan sawah di sini tidak bisa menanam padi pada musim gadu, karena krisis sumber air irigasi teknik. Apalagi berdasar pengalaman kami, ini awal musim kemarau atau sampai fenomena El Nino," tutur Muslim, warga Kecamatan Delima.

Agar olah tanah untuk menanam berbagai kacang-kacangan buah segar dan sayuran bisa dilanjutkan lagi. Sebagian lahan yang kondisi air sudah surut, mulai ditata dan perlakukan kembali.

"Kalaupun dialihkan untuk menanam padi, belum tentu berhasil karena berhadapan dengan musim kemarau. Ini dicoba usaha kembali supaya tidak merugi ongkos traktor olah tanah" tambah warga lainnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya