Korban Jiwa Ledakan Smelter di Morowali Menjadi 20 Orang

KORBAN jiwa kebakaran yang disusul ledakan tungku smelter di kawasan industri nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 20 orang. Ini setelah satu korban luka yang dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palopo, Sulawesi Selatan, meninggal dunia akibat luka bakar yang diderita.

"Yang meninggal atas nama Sahrul. Meninggalnya kemarin (Minggu). Sebelumnya dia dirawat di RSUD Morowali kemudian dirujuk ke RSUD Palopo," terang Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan saat dihubungi dari Palu, Senin (1/1).

Menurut Dedy, jenazah Sahrul telah diberangkatkan dari RSUD Palopo menuju ke rumah keluarganya di Muna, Sulawesi Tenggara. "Sesuai permintaan keluarga, jenazah almarhum kami antarkan ke Muna untuk dimakamkan di sana," tegasnya.

Baca juga: Negara Harus Hadir Kuatkan Implementasi K3 di Perusahaan Berisiko Pekerja

Dedy menjelaskan, seperti korban jiwa sebelumnya hak Sahrul juga akan diberikan kepada ahli waris. "Dana pemakaman Rp25 juta kemudian santunan dalam bentuk tali asih perusahaan Rp575 juta. Total Rp600 juta. Itu belum termasuk santunan dan tunjangan lain," ungkapnya.

Dengan tambahan korban jiwa, total pekerja yang meninggal dunia pascainsiden maut tersebut berjumlah 20 orang. Rinciannya, 12 pekerja Indonesia dan 8 pekerja Tiongkok.

Baca juga: Jokowi Minta Audit Berlapis Meledaknya Tungku Smelter di PT ITSS Morowali

Total korban luka menjadi 39 orang. Dari jumlah itu, 10 masih dirawat di RSUD Morowali, 2 di Klinik PT IMIP, 1 di RSUD Palopo, 4 di RSUD Makassar, dan 1 di RS Jakarta. 

"Sementara sisanya 21 korban luka sudah pulang ke rumah masing-masing dan rawat jalan,” tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan kerja akibat kabakaran disusul ledakan tungku smelter di kawasan indurtsi nikel PT ITSS pada Minggu (24/12). (Z-2)