Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENJABAT Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya secara tegas menolak pilot projects penyebaran 200 juta telur nyamuk Wolbachia yang rencananya akan disebar di Kota Denpasar dan Singaraja Bali. Telur nyamuk Wolbachia disebar dengan tujuan menekan angka penularan kasus demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Namun sayangnya, Mahendra Jaya tidak menjelaskan secara saintifik alasan penolakan tersebut.
Dia hanya menegaskan bahwa penolakan tersebut dilakukan karena pilot projects penyebaran telur nyamuk Wolbachia ini belum disosialisasikan kepada masyarakat luas sehingga terjadi banyak penolakan.
Baca juga: Ahli Medis Bantah Nyamuk Wolbachia Sebarkan Genetik LGBT
"Bali menolak dengan tegas. Sebab program ini belum disosialisasikan secara masif ke masyarakat luas," ujarnya Minggu (19/11).
Ia mengatakan, di Bali sendiri terjadi pro dan kontra. Di Bali banyak masyarakat yang menolak. Bila masyarakat banyak yang menolak, maka program ini harus ditunda.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Wolbachia Tidak Timbulkan Penyakit Baru
"Kami tidak mau masyarakat Bali terbelah. Jadi perlu sosialisasi, masyarakat harus menerima. Kalau masyarakat Bali menolak maka ini harus ditunda. Kami tidak ingin masyarakat terbelah dan tidak kondusif," ujarnya.
Sekalipun tegas menolak, tetapi Mahendra Jaya tidak mengumumkan secara resmi kepada masyarakat luas. Hal ini karena dikhawatirkan adanya berbagai polemik dan bisa berdampak kepada pariwisata Bali.
Sebelum penolakan tersebut, banyak video penolakan berseliweran di berbagai platform media sosial. Salah satunya berasal dari Prof. Richard Claproth yang mengatakan bahwa telur nyamuk Wolbachia itu bagian dari rekayasa genetika yang secara teknologi berbahaya bagi keamanan nasional Indonesia.
Bahkan, ribuan telur nyamuk Wolbachia itu saat ini sudah berada di Lovina Bali. Saat dikonfirmasi ke pihak terkait, terutama Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pihaknya mengaku tidak tahu menahu soal ini. Made Mahendra Jaya juga mengatakan tidak mengetahui soal keberadaan telur nyamuk Wolbachia di Lovina Bali.
Ia sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengeceknya. Namun setelah dilakukan penelurusan tidak ditemukan ribuan telur nyamuk Wolbachia tersebut.
(Z-9)
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menegaskan peningkatan kasus DBD bukan karena teknologi nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia.
Masyarakat diminta juga untuk memerhatikan kondisi lingkungan tempat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
TEKNOLOGI wolbachia dianggap sebagai trobosan untuk pengentasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di hulu. Terobosan riset tersebut memetakan multifaktor penyebab dengue
Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
DIREKTUR Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya berencana membangun pabrik telur nyamuk wolbachia.
SEKELOMPOK warga Kota Bandung yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Nyamuk (AMAN) berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat (Jabar) Jabar.
Dinkes DKI Jakarta akan menyebarkan nyamuk wolbachia untuk menangani penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta.
KEMENTERIAN Kesehatan RI mencatat pada 1 Maret 2024 terdapat hampir 16.000 kasus demam berdarah dengue (DBD atau dengue) di 213 kabupaten/kota di Indonesia dengan 124 kematian.
Kemenkes menegaskan tak ada hubungan antara penyebaran nyamuk wolbachia dengan tingkat keganasan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Penyebaran penyakit demam bedarah saat ini banyak terjadi karena musim penghujan belum mereda. Banyak korban berjatuhan dan yang paling perlu diwaspadai ialah anak-anak.
Pengobatan demam berdarah berfokus pada tindakan konvensional meredakan gejala dan mencegah komplikasi seperti istirahat yang cukup, mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Cuaca panas/terik dan hujan yang tak menentu dalam sebulan hari terakhir berpotensi meningkatkan kasus demam berdarah dengue (DBD). Pemberantasan sarang nyamuk harus terus dilakukan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved