Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CUACA ekstrem yang melanda Indonesia membuat harga cabai rawit di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai angka fantastis hingga Rp70 ribu per kilogram. Harga ini mengalami lonjakan drastis dalam seminggu terakhir, dari sebelumnya hanya sekitar Rp50 ribu per kilogram.
Pedagang di Pasar Inpres Larantuka, Kabupaten Flores Timur menyuarakan keluhan mereka terkait lonjakan harga cabai. Kenaikan harga tersebut hampir merata di semua jenis cabai, terutama jenis cabai keriting, yang mencapai hingga Rp70 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai ini disebabkan beberapa faktor termasuk dampaknya cuaca ekstrem yang melanda mengakibatkan gagal panen dan tingginya permintaan dari luar daerah
Baca juga: Sambut Hari Pahlawan, Warga Kelurahan Lokea Bersihkan Patung Pahlawan Herman Fernandez Larantuka
Seperti diungkapkan Fatmawati, 47, pedagang sayuran di Pasar inpres Larantuka. Ia mengaku bingung dengan kondisi harga saat ini, terutama cabai rawit yang makin melonjak.
"Bingung, pak Pembeli juga sepi. Harga-harga sekarang pada naik." kata Fatmawati kepada Media Indonesia, Sabtu (11/11) pagi.
Ia menjelaskan harga cabai merah keriting yang sekarang naik jadi Rp70 ribu per kilogram dari sebelumnya kisaran Rp60 ribu per kilogram. Demikian juga cabai rawit merah yang semula Rp65 ribu, sekarang naik jadi Rp70 ribu per kilogram.
Baca juga: Dandim 1624/Flotim Deklarasi Pemilu Damai 2024
Sedangkan harga cabai rawit hijau sekarang Rp70 ribu dari sebelumnya kisaran Rp50 ribu - Rp55 ribu per kilogram.
"Lebih kurang sudah semingguan harganya naik," ungkapnya.
Fatmawati menyebutkan penyebab naiknya harga cabai akibat faktor cuaca. Pasalnya, banyak petani yang mengalami gagal panen.
"Kemungkinan berdampak terhadap produksi yang berkurang. Akibatnya harga jadi mahal," tuturnya.
Naiknya harga cabai juga banyak dikeluhkan para pembeli. Namun fatmawati mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kalau sebelumnya ada yang beli Rp10 ribu per gelas juga saya layani. Biasanya buat bikin sambal. Sekarang dengan harga segitu, saya mau menjualnya juga bingung," ucap fatmawati.
Fatmawati berharap harga beberapa komoditas, terutama cabai, bisa kembali seperti semula. Peran pemerintah sangat dibutuhkan agar harga terkendali.
"Kalau harga naik itu sebetulnya bagi kami bukan untung. Bisa dikatakan rugi, karena pembeli berkurang, sehingga barang susah dijual. Mudah-mudahan bisa kembali normal harganya," tegas fatmawati.
Sementara pedagang lainya di Pasar Inpres Larantuka Theresia Peni Odjan, 51, asal Lebao mengeluh sepi pembeli akibat kenaikan harga cabai terjadi sejak satu bulan terakhir.
"Kami cemas, pak. Sejak harga cabai naik, pembeli di Pasar Inpres Larantuka jadi sepi. Biasanya satu hari itu bisa habis 30 hingga 60 kilogram, tetapi sekarang hanya habis 15 hingga 20 kilogram," ungkap Theresia saat ditemui di lapak jualannya. (Z-1)
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
arga cabai rawit merah (lombok setan) di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah melonjak dari sebelumnya Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp90 ribu per kilogram.
Harga sejumlah komoditas pangan rata-rata secara nasional di tingkat pedagang eceran turun, mulai beras, bawang, minyak goreng hingga cabai merah keriting
MENTERI Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan harga cabai di beberapa provinsi di Indonesia mengalami kenaikan jelang Idul Adha.
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
Enam jam terakhir, dari pukul 06.00 hingga 12.00 WITA, terjadi satu kali erupsi dengan ketinggian mencapai 1.000 meter di puncak gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami lima kali letusan dalam rentang sembilan jam sejak Kamis (4/7).
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT, mengalami erupsi, Jumat (14/6). Asap kawah bertekanan kuat mencapai 400 meter di atas puncak kawah.
Status gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut berada pada level III atau Siaga sejak 10 Juni 2024.
MANTAN Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli akhirnya resmi ditahan Kejaksaan Negeri Larantuka. Penahanan Agus Boli tersebut terkait dugaan korupsi Sistem Informasi Desa (SID)
Anton Hadjon kembali mendaftarkan diri ke DPC Partai Gerindra Flotim untuk maju pada Pilkada Flores Timur 2024, Sabtu (11/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved