Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

BPK bersama Kementan Supervisi Program Pertanian di Situbondo

Media indonesia
01/11/2023 18:03
BPK bersama Kementan Supervisi Program Pertanian di Situbondo
(KEMENTAN)

BADAN Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan supervisi atas program kerja Kementerian Pertanian (Kementan) di wilayah kabupaten Situbondo.

"Sekarang ini kita sedang mengumpulkan informasi terkait pelaksanaan program, apakah telah sesuai dengan rencana dan harapan apakah sudah terpenuhi dan tepat sasaran," ujar Anggota IV BPK Haerul Saleh di Pendopo Kabupaten Situbondo, Rabu (1/11).

Haerul Saleh berharap agar program Kementan yang diberikan tidak salah sasaran, seperti yang pernah terjadi di daerah lain. "Berdasarkan pemeriksaan kita pernah temukan di daerah Jabar, ada Sawit, di sana tidak ada tanaman sawit, kenapa karena titipan. Ini merupakan kekeliruan yang seharusnya tidak lagi terjadi." katanya.

Baca juga: BPK RI Terpilih sebagai Ketua Organisasi Lembaga Pemeriksa Sedunia 2028-2031

Haerul Saleh menegaskan program dari Kementan yang dilaksanakan dapat memberikan kemakmuran dan mensejahterakan masyarakat. "Kalau kita temukan ada pengelolaan keuangan yang tidak merujuk kepada kesejahteraan rakyat itu bisa jadi temuan kita," Imbuhnya lagi.

Anggota IV tersebut kembali menegaskan bahwa program dari Kementerian Pertanian harus tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat pertanian. "Kalau tidak tepat, manfaatnya tidak akan dapat. Berarti ada kerugian negara jadi kehilangan manfaat dan tujuan pengelolaan keuangan negara menjadi tidak terpenuhi." tegas Haerul.

Terkait hal ini Haerul meminta dukungan dari semua jajaran untuk mengawasi bantuan yang diberikan kepada petani. "Pemerintah daerah diminta juga untuk mengawasi bantuan yang diberikan kepada petani mengingat banyak kasus bantuan hilang dan akan menjadi temuan BPK."

Baca juga: Gandeng DPR dan BPK, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diseminasi Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang mewakili kehadiran Menteri Pertanian menegaskan, bahwa Kementan akan menindaklanjuti dengan cepat rekomendasi seluruh dokumen yang ada diperoleh BPK. 

"Seluruh dokumen yang menjadi temuan rekomendasi dari BPK RI, kami siap melaksanakan menindaklanjuti dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ujar Suwandi.

Diketahui capaian penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK oleh Kementan pada saat telah mencapai 83,81% per tanggal 23 Oktober 2023.

Suwandi menyebutkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah memberikan instruksi pemfokusan program Kementerian Pertanian di tahun 2024 kepada produksi padi dan jagung. (RO/S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie
Berita Lainnya