Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH petani di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menerapkan penanaman padi dengan Tanam Benih Langsung (Tabela) pada lahan Kelompok Tani (Poktan) Samarasa I di Desa Bunga, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, pada Senin (10/7).
Kiat menanam Tabela dikenal petani pada pertengahan dekade 90-an, dan kian diminati oleh petani di seluruh Indonesia seperti halnya dilakukan Poktan Samarasa I di Kabupaten Pinrang.
Tabela adalah menanam padi secara langsung, di mana benih padi langsung disebar di lahan budi daya tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu. Cara ini berbeda dengan budi daya padi sistem pindah tanam atau transplanting dalam hal pembibitannya.
Baca juga: Petani Demak Ungkap Teknologi CSA Scalling Up Turut Tingkatkan Produktivitas
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) mendukung penerapan Tabela dipadu Climate Smart Agriculture [CSA] atau Pertanian Cerdas Iklim.
Sejalan dengwn Arahan Mentan SYL
Upaya petani bersama SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pertanian harus dilakukan dengan maksimal melalui pengelolaan lahan, air cukup, varietas berkualitas, dan manfaatkan teknologi.
"Pola tanam Tabela dinilai lebih menguntungkan karena bibit lebih hemat sehingga biaya lebih murah. Misalnya, untuk lahan seluas dua ribu meter hanya membutuhkan benih sekitar lima kg tergantung pada jarak tanam," katanya.
Baca juga: Kementan Libatkan Petani Milenial untuk Antisipasi Dampak El Nino
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi yang menyoroti tentang inovasi teknologi untuk menghadapi dampak perubahan iklim.
"Mulai dari menghasilkan varietas yang tahan kekeringan, genangan bahkan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman atau OPT," katanya.
Terapkan Pemupukan Berimbang
Dedi Nursyamsi juga mengajak petani bersama penyuluh menerapkan pemupukan berimbang, yaitu pemberian pupuk yang sesuai dan diminta tanaman dan tanah, bukan pemberian pupuk sesuai keinginan petani.
Baca juga: Negara Asia Pasifik Pelajari Kesuksesan Petani Milenial Indonesia
“Kalau kita menerapkan pemupukan berimbang, maka kita sudah melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim. Pemberian pemupukan non organik atau kimia memerlukan energi listrik dan fosil, dan itu menyebabkan gas rumah kaca," katanya lagi.
Pernyataan senada dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.
"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman (IP) dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.
Baca juga: Pelaku Usaha Perkebunan Indragiri Hilir Rasakan Manisnya Bisnis Nata De Coco
Di Pinrang, Sulsel, Kementan melalui Program SIMURP memadukan Tabela dengan Varietas Unggul Baru [VUB] Inpari 32 plus pemupukan berimbang, pengelolaan air, pupuk hayati dan pengendalian OPT secara terpadu.
Penerapan teknologi menggunakan sistem tanam Jajar Legowo 2:1, kemudian menggunakan benih 25 hingga 40 kg per hektar.
Diketahui, penerapan Tabela lebih mudah, karena saat ini telah ada alat khusus untuk pola Tabela pada tanaman padi. Sementara dengan persemaian, tanaman padi akan mengalami semacam stres lebih tinggi ketimbang menanam dengan pola Tabela. (RO/S-4)
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Untuk menghadapi ancaman kelaparan global, Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah strategis.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) PadiĀ
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
WAKIL Menteri Pertanian Sudaryono menekankan pentingnya peningkatan populasi ternak melalui Inseminasi Buatan (IB).
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved