Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan rencana teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk mengantisipasi kekeringan berkepanjangan akibat dampak El Nino. Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi di Mataram, Kamis (27/4), mengatakan rencana hujan buatan itu terkait dengan kesiapsiagaan bencana alam kekeringan, kebakaran hutan dan lahan di NTB.
"Tahun ini kita akan mengalami El Nino ekstrem, artinya akan terjadi kekurangan curah hujan yang cukup berat sehingga pada musim kemarau saat ini sangat kering di wilayah NTB," katanya.
Ia mengatakan kekeringan panjang tersebut akan berdampak pada kekurangan air baku masyarakat sehingga otomatis banyak masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih untuk minum.
Baca juga: Hujan Bantu Kalsel Terhindar dari Karhutla
El Nino, katanya, juga menyebabkan kekurangan air untuk tanaman, berkurangnya produksi pertanian, sehingga berimplikasi pada harga komoditas pertanian menjadi lebih mahal, dan akhirnya konflik serta terjadi inflasi. "Salah satu bentuk kita mengantisipasi kekeringan akibat kemarau panjang ini di izinkan membuat hujan buatan atau TMC," ujarnya.
Ahmadi mengatakan untuk metode TMC ini bergantung pada kondisi cuaca sehingga tidak sembarang dilakukan.
"TMC ini tidak sembarang waktu, di mana melihat kondisi cuaca. Artinya cuaca ini dilihat mengandung uap air yang cukup tinggi supaya bisa menghasilkan hujan. Perkiraan awal Mei ini sangat cocok hujan buatan. Kalau dilakukan pada Juni atau Juli tidak bisa dilakukan karena awan tidak mengandung uap air yang cukup kalau itu dilakukan," katanya.
Selain kondisi cuaca, pelaksanaan metode TMC perlu melihat sisi anggaran karena untuk satu kali hujan buatan butuh anggaran yang tidak sedikit atau bisa sampai ratusan juta rupiah, terutama terkait dengan pesawat.
Baca juga: Potensi Hujan Masih Tinggi, Pemudik Diminta Waspada
"Makanya kemampuan SDM, anggaran harus disiapkan dan sistem koordinasi antarpihak harus ditingkatkan karena persoalan bencana ini tidak hanya BPBD tetapi semua pihak harus terlibat," katanya.
Terkait dengan teknis hujan buatan ini, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PUPR dan BWS NTB karena terkait dengan ketersediaan air. "Kita juga butuh dukungan BNPB karena soal biaya pesawat, dan garam," ujar dia.
Terkait dengan wilayah yang terparah kekeringan setiap tahun, yakni kawasan selatan Pulau Lombok, mulai Sekotong, Pujut, dan Keruak. Selanjutnya di bagian utara Pulau Sumbawa, seperti Soromandi, Wera, Moyo, Lunyuk, dan Sumbawa Barat.
"Untuk distribusi air tetap kita lakukan, termasuk dengan mengajak warga untuk membuat tempat-tempat penampungan air hujan. Kalau berharap dari sumur bor tidak semua bisa ada untuk wilayah selatan karena tidak kecekungan air tanah, sehingga kawasan selatan tidak bisa pakai air bor," katanya. (Z-6)
BMKG) menyebutkan sejumlah daerah di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat sudah mulai mengalami kekeringan ekstrem setelah nyaris tiga bulan tidak diguyur hujan.
IBUNDA dari sorang hafiz Muhammad Naja Hudia Hafifurahman, Dahlia Andayani, mengembuskan napas terakhirnya pada Senin, 15 Juli 2024, pukul 07.56 Wita di RSUP Mataram NTB.
Tokoh Nusa Tenggara Barat KH Lalu Zulkifli Muhadli bergabung dengan Partai Demokrat menjelang Pilkada 2024.
AHY menjelaskan Zulkiflimansyah merupakan gubernur petahana. Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dianggap telah membawa kemajuan dan kesejahteraan untuk masyarakat NTB.
Mantan Bupati Lombok pastikan akan maju Pilgub NTB
Madu khas Sumbawa, misalnya, yang hanya bisa ditemukan secara alami di hutan-hutan Sumbawa, memiliki potensi untuk bisa menembus produk pasar global.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulunya disebut dengan TMC atau hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini sedang dilaksanakan selama 8 hari.
BNPB dan BRIN kembali melakukan modifikasi cuaca hujan buatan untuk menangani karhutla dan kabut asap.
BNPB kembali menggelar hujan buatan di Kalimantan Selatan untuk mengatasi karhutla di Kalimantan Selatan.
MALAYSIA akan mencoba menurunkan hujan buatan dengan menaburkan garam di langit Kuala Lumpur.
Sebanyak 10,4 ton NaCl atau garam telah disemai di langit Riau selama 11 hari.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jabar turun tangan menangani kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved