Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Belasan Ribu Hektare Sawah Di Pantura Jateng Terancam Puso

Akhmad Safuan
04/1/2023 18:54
Belasan Ribu Hektare Sawah Di Pantura Jateng Terancam Puso
Sawah terendam banjir (ilustrasi).(ANTARA)

BELASAN ribu hektare (ha) sawah di pantura Jawa Tengah (Jateng) terendam banjir yang terjadi sejak akhir tahun. Akibatnya, ancaman gagal panen (puso) kini dihadapi para petani.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (4/1) banjir melanda beberapa daerah pantura Jateng seperti Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang dan Pekalongan sejak akhir tahun 2022 hingga kini masih merendam. Bahkan dikhawatirkan masih cukup lama karena cuaca ekstrem masih terjadi.

Belasan ribu hektare sawah di daerah pantura Jateng dengan tanaman padi berusia kurang dari satu bulan, terendam banjir dengan ketinggian
30 cm-1,5 meter. Sehingga dikhawatirkan akan mengalami gagal panen karena sebagian tanaman mati atau hanyut.

"Di daerah ini saja 2.597 hektare lahan pertanian terendam banjir, kerugian cukup besar jika  per hektare Rp10 juta," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal Pandu Rapriat Rogojati.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati Nikentri Meiningrum mengatakan banjir pada awal 2023 ini, berdasarkan data dihimpun dari 58 desa di sembilan kecamatan tercatat 2.674 hektare sawah yang terendam. Pihaknya mendata ada 2.674 hektare sawah yang terendam banjir. 

Bahkan dari lahan yang terkena banjir, lanjut Nikentri Meiningrum, sebanyak 653 hektare tanaman padi dipastikan gagal panen, karena dari sisi umur tanaman padi terendam beberapa hari akan mati dan tidak bisa berkembang lagi. "Sebagian juga karena hanyut atau rusak," tambahnya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Muhammad Agus Nugroho Luhur Pambudi mengungkapkan akibat bencana banjir yang hingga kini masih merendam 53 desa di 10 kecamatan, sebanyak 4.306 hektare sawah terendam banjir, bahkan sebagian mengalami kerusakan cukup parah dan dikhawatirkan puso.

"Banjir terjadi sejak Sabtu (31/12) akibat luapan sejumlah sungai yang tak mampu menampung debit air, hingga kini masih merendam ribuan sawah, maka kekhawatiran terjadi gagal panen sudah di depan mata," ujarnya.

Jumlah sawah terendam banjir di Kabupaten Kudus mencapai 3.351 hektare tersebar di 9 kecamatan yakni Kecamatan Undaan 1.897 hektare, Kecamatan Kaliwungu 347 hektare, Kecamatan Jekulo 587 hektare, Kecamatan Mejobo 419 hektare dan Kecamatan Jati 101 hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Dewi Masitoh mengatakan akibat terendam banjir tersebut, sebagian petani dengan tanaman  padi terancam gagal panen. Namun petani yang ikut Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), jelas Masitoh, dapat berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) setempat dan jika dinyatakan puso diajukan klaim. "Bagi petani yang tidak ikut AUTP, maka akan diusahakan mendapat bantuan," imbuhnya. (OL-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya