Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kemenag: Moderasi Beragama Dilirik Bangsa Lain sebagai Solusi Pererat Keberagaman

Mediaindonesia.com
06/10/2022 14:23
Kemenag: Moderasi Beragama Dilirik Bangsa Lain sebagai Solusi Pererat Keberagaman
Seminar Kearifan Lokal dalam Moderasi Beragama yang digelar Universitas Nahdlatul Ulama NTB di Mataram, Rabu (5/10).(Ist)

MODERASI beragama telah dilirik bangsa lain sebagai solusi mempererat keberagaman. Hal itu dikatakan Puslitbang Bimas Agama Kementerian Agama RI Rizky Riyadu Topeq MA pada Kampanye Moderasi Beragama dengan tajuk 'Kearifan Lokal dalam Moderasi Beragama' di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB), Mataram, Rabu (5/10).

Seminar ini dihadiri Wali Kota Mataram, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi NTB, Ketua PWNU NTB, Rektor UNU NTB, narasumber dari Puslitbang Bimas Kemenag RI, dan budayawan.

Kegiatan ini juga dihadiri peserta dari berbagai elemen antara lain perwakilan dari Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, perwakilan dari Paguyuban Tionghoa, komunitas mahasiswa NTT, Masyarakat Adat Sasak, akademisi, dan praktisi di bidang seni budaya.

Selain untuk menggaungkan moderasi beragama, kegiatan ini juga ditujukan untuk membangun interakasi antarelemen masyarakat di NTB, khususnya di Pulau Lombok.

Acara dibuka dengan kesenian tradisi Lombok yakni Rudat yang disajikan lengkap diiringi ensambel rebana dipadukan dengan tamborin. Kesenian ini dihadirkan untuk menyambut kehadiran narasumber dan segenap peserta, selain juga memberikan pesan kepada masyarakat tentang kekayaan dan kearifan budaya yang dimiliki.

Selain itu, kesenian Cilokak juga disajikan untuk menyampaikan pesan tradisi secara musikal.

"Kami merasa senang kegiatan moderasi beragama dapat terselenggara di NTB. Pasalnya, NTB merupakan salah satu provinsi yang sangat unik dan kaya akan keberagaman. Pulau Lombok yang terkenal dengan pulau seribu masjid harus terus mempertahankan keragamanan adat, budaya, dan lainnya sehingga Pulau Lombok akan menjadi rujukan dalam menjalankan praktik moderasi beragama," ujar Topeq saat memberi sambutan.

Dalam keterangan yang diterima Kamis (6/10), Topeq menjelaskan bahwa program kampanye moderasi beragama telah menjadi kegiatan yang terus digencarkan oleh Kemenag yang sarat dengan kebinekaan.

"Saat ini moderasi beragama telah dilirik oleh bangsa asing ketika menyoal praktik moderasi beragama. Indonesia dalam hal ini dianggap telah berhasil dalam melaksanakan praktiknya," ujarnya.

Sementara Rektor UNU NTB Dr Baiq Mulianah MPdI saat membuka kegiatan mengungkapkan bahwa moderasi beragama menjadi sebuah praktik yang telah lama diimplementasikan oleh kampusnya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bangga atas identitas kultural yang dimiliki. Namun dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, semua harus sadar semua adalah satu yaitu Indonesia.

"Saya yang lahir dan besar di Sasak tentu akan bangga menjadi orang Sasak, tetapi jangan lupa bahwa kita juga Indonesia," kata Baiq.

Perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi NTB H Laman SAg MAB menjelaskan mengenai urgensi moderasi beragama. Menurutnya, moderasi beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai, dan toleran untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. (RO/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya