Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INSPEKTUR Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Jan Samuel Maringka mengapresiasi hasil nyata pupuk organik cair milik Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN) yang terbukti mampu menaikkan hasil panen padi dari lahan pertanian di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Hal itu ia buktikan saat melakukan pengawasan on the spot hasil panen padi kabupaten di wilayah Solo Raya ini.
Pengecekan itu, kata Jan, bertujuan memastikan kebenaran hasil ubinan yang berada di atas rata-rata. Pengecekan dilakukan di RT 003/RW 002, Dukuh Bangun Asri Desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo pada Senin (12/9). Hasil ubinan menunjukkan selisih kenaikan 26% untuk tanaman yang menggunakan pupuk organik cair itu. "Kami melihat ada keberhasilan di sini. Kami juga membawa kementerian untuk menguji bahwa ini laporan sebenarnya. Kemudian nanti kami kembangkan, kami sampaikan kepada pimpinan," jelasnya.
Jan memastikan ubinan padi yang dilakukan secara bersama atas kolaborasi dari Pemda Sukoharjo, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan Sido Muncul Pupuk Nusantara. Dia menjelaskan ubinan ialah salah satu cara memprediksi jumlah produksi padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel, pengukuran, dan penimbangan. "Hasil laporan yang saya terima dan saya juga cek ke lapangan menunjukkan hasil panen mampu mencapai 9,5 ton/hektare, 10 ton/hektare, hingga 11 ton/hektare. Ini menunjukkan angka di atas rata-rata setelah penggunaan pupuk organik tersebut," bebernya.
“Ternyata hasil diskusi dari petani dan SMPN, pupuk yang diolah ini berasal dari limbah jamu. Kalau untuk manusia daya tahan cukup. Ini karena berasal dari jamu yang tidak menutup kemungkinan limbah itu juga menyehatkan pertanian kita. Kalau memang berhasil di wilayah Sukoharjo, bukan tidak mungkin akan kami kembangkan di berbagai wilayah lain. Kehadiran kami sebatas pengawasan on the spot," tambah Jan.
Pejabat eselon 1 di Kementan ini berharap kolaborasi itu dapat menghindari krisis pangan ke depan. "Mengingat yang dilakukan kita ini upaya menghadapi krisis pangan dunia melalui pengadaan teknologi pertanian. Kami lihat di Indonesia, penghasil beras terbesar di Jawa Tengah dan tingkat efisiensi memang di Sukoharjo nomor satu sebagai penghasil beras di Jawa Tengah. Kami base on practice saja. Yang terbaik yang akan kami ikuti. Mudah-mudahan di pertanian lain tidak perlu melakukan penelitian. Yang sudah berhasil di sini, bisa kita dukung untuk akselerasi pertanian di tempat lain," terangnya.
Salah satu petani di Kabupaten Sukoharjo, Sukirno, berharap pendampingan dari SMPN tidak berhenti di sini saja. Kirno, panggilan pria paruh baya ini, juga berharap aspirasi dan kesulitan petani terkait pengadaan pupuk bisa direspons dan direkomendasikan oleh Irjen Kementan melalui optimalisasi lahan atau program lain. "Kami selaku petani memang berusaha agar kemandirian petani bisa terwujud sehingga tidak selalu bergantung pada pupuk-pupuk kimia, termasuk pupuk subsidi. Tentu kami dari kaum petani ke depan bisa mandiri, misalnya dari hasil pertanian yang kita garap per hektare kurang lebih bisa dapat 9 ton," ungkapnya.
Dengan produk pupuk SMPN berupa pupuk cair organik, kata Kirno, nanti dapat mengurangi tingkat kerusakan tanaman maupun hama. Selain itu, tanaman juga lebih sehat dengan pupuk organik itu. "Semoga ikhtiar ini bisa dikerjasamakan dengan pihak-pihak yang memberikan satu dukungan kepada para petani seperti kita untuk bisa menjaga ketahanan pangan bangsa," tandas Kirno.
Management Representative Sido Muncul Pupuk Nusantara, Rafael Armen, menyebut kenaikan selisih panen berkisar 1,71 ton per hektare usai penggunaan pupuk organik cair. "Kami melaporkan hasil ubinan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan dari Balai Pelatihan Pertanian (BPP), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan petani, hasil sebesar 8,2 ton per hektare untuk demplot yang menggunakan pupuk organik cair. Sedangkan yang tidak memakai pupuk organik cair bobot ubinnya 6,49 ton/hektare," terangnya. Dengan demikian, selisihnya 1,71 ton/hektare. Pencapaian hasil di atas hasil rata-rata pupuk konvensional ini diperoleh pada setiap musim panen.
Dari Singapura, Dirut PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN) David Hidayat menyampaikan sebagai bagian dari industri berkelanjutan yang berfokus kepada bahan-bahan organik pihaknya berusaha maksimal berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional yang merupakan program prioritas Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Kontribusi nyata Sido Muncul melalui pembuatan pupuk organik cair dan padat berbahan dasar limbah jamu yang secara nyata mampu meningkatkan hasil panen para petani binaan PT SMPN. "Hasil ini sudah dibuktikan saat proses ubinan di Sukoharjo yg didampingi oleh BPS, BPP, PPL, dan rekan-rekan petani," tutur bungsu dari lima bersaudara generasi kedua Sido Muncul. Sebagai bagian anak bangsa, pihaknya dalam menghadapi ketahanan pangan yang terpenting ialah waspada, hati-hati, dan selalu optimistis.
"Pasti Tuhan bantu kita. Dalam kondisi sesulit apa pun pasti ada peluang. Peluangnya apa? Ada krisis pangan berarti peluangnya ada di pangan. Makanya dengan pupuk organik SMPN terbuat dari limbah jamu ini terbukti dapat menaikkan hasil panen padi," bebernya. (RO/OL-14)
PEMERINTAH saat ini terus berupaya memperbaiki beberapa prinsip pelaksanaan subsidi pupuk. Dari yang semula hanya berbicara penerima manfaat, skema-skema subsidi,
Perrtanian yang dibangun di Indonesia ialah pertanian yang bersifat berkelanjutan dan ramah lingkungan.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis.
Pupuk organik dibuat menggunakan metode Osaki Jepang. Pupuk organik metode Osaki ini telah diuji coba untuk tanaman padi, jagung, kedelai, bawang, dan cabai.
Konsep Urban Garden merupakan pengolahan tanaman organik dengan memanfaatkan sisa makanan sayuran dan buah sebagai pupuk tanaman sayuran.
Kopi ini memiliki kualitas Grade A sehingga digolongkan Kopi Premium dengan potensi harga Rp300 ribu-400 ribu/kg-nya.
KECELAKAAN lalu lintas terjadi di Jalan Raya Manang Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dua sepeda motor adu banteng antara Honda Vario dan Honda Grand. Satu meninggal dunia.
Wening diterima di tujuh perguruan tinggi luar negeri, sedangkan Fajar mendapat beasiswa di empat perguruan tinggi.
CALON wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Jawa Tengah.
TIM Satgasus Densus 88 Jawa Tengah menguak jaringan teroris di Solo Raya sepanjang Kamis (25/1), berikut mencokok 5 terduga teroris, salah satunya pedagang susu kedelai
Letkol Czi Slamet Riyadi merasa menjadi korban hoaks atas munculnya spanduk kampanye bergambar dirinya dan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran di tengah sawah.
Dalam kunjungannya tersebut, Ganjar sempat melihat fasilitas Sanggar Inklusi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved