Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sandiaga: Penundaan Kenaikan Tarif TN Komodo Arahan Presiden

Andhika Prasetyo
08/8/2022 17:07
Sandiaga: Penundaan Kenaikan Tarif TN Komodo Arahan Presiden
Siluet wisatawan mancanegara menikmati santapan dengan pemandangan perairan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT.(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan keputusan penundaan kenaikan tarif tiket masuk Taman Nasional Komodo merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.

Kepala negara, lanjutnya, ingin kementerian/lembaga terkait bersama pemerintah daerah setempat melakukan sosialisasi krpada masyarakat secara maksimal terlebih dulu.

"Kami sudah mendapat arahan dari Pak Jokowi dan sudah kami koordinasikan jadi ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden," ujar Sandiaga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8).

Jokowi berpesan, hingga Januari mendatang, seluruh pemangku kepentingan harus bisa memberi penjelasan kepada publik tentang alasan pemerintah menaikkan tarif tiket masuk ke Taman Nasional Komodo. Masyarakat harus diberikan pemahaman bahwa kawasan tersebut bukan sekadar lokasi wisata saja, melainkan juga sebuah ekosistem yang harus dijaga kelestariannya.

Baca juga: Kejurnas Rally 2022 Kerek Okupansi Hotel di Danau Toba

"Ini saat yang tepat untuk melakukan perbaikan sistem komunikasi sehingga penundaan ini lebih memberikan pemahaman, apa saja manfaat kenaikan tarif. Pariwisata dan konservasi harus bisa kita wujudkan secara beriringan," tuturnya.

Sandiaga mengatakan saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah membuat forum untuk menampung aspirasi masyarakat dan pelaku usaha di kawasan. Berbagai masukan akan dibahas bersama sehingga tidak perlu gejolak-gejolak yang muncul dan mencoreng keindahan Taman Nasional Komodo.

"Kita sudah buat forumnya dan sudah dilakukan awal pekan ini. Kita perbaiki komunikasi publik, perbaiki penyerapan aspirasi. Jika ada gejolak, tangani dengan transparan, kita redam. Kita tidak ingin ada narasi buruk terhadap pariwisata yang sudah sangat baik ini," tandasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya