Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kasus PMK Di Cianjur Tersebar di 11 Kecamatan

Benny Bastiandy
16/6/2022 18:53
Kasus PMK Di Cianjur Tersebar di 11 Kecamatan
Peternakan sapi.(DOK MI)

SEBARAN penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi di 16 desa di 11 kecamatan. Hewan-hewan ternak yang bergejala klinis atau suspect PMK saat ini masih dalam pengamatan dan penanganan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, menjelaskan penyebaran virus PMK relatif cukup cepat. Karena itu, jumlah hewan ternak yang bergejala klinis atau suspek PMK pun terus bertambah.

"Hasil pendataan kami, hewan ternak yang dikategorikan suspect PMK berada di 16 desa tersebar di 11 kecamatan," kata Ade, Kamis (16/6).

Data DPKHP Kabupaten Cianjur per Kamis (16/6), wilayah sebaran PMK berada di Desa Cilaku dan Cibinonghilir (Kecamatan Cilaku), Desa Cikanyere, Desa Cikareo, Desa Cikancana, dan Desa Ciwalen (Kecamatan Sukaresmi),  Kelurahan Bojongherang (Kecamatan Cianjur), Desa Mulyasari (Kecamatan Mande), Desa Bojongpetir (Kecamatan Tanggeung), Desa Mekargalih dan Nanggalamekar (Kecamatan Ciranjang), Desa Sukajadi dan Desa Langensari (Kecamatan Karangtengah), Desa Neglasari (Kecamatan Bojongpicung), Desa Ciloto (Kecamatan Cipanas), Desa Ciherang (Kecamatan Pacet), dan Desa Talagasari (Kecamatan Sindangbarang).

Sementara jumlah hewan ternak yang suspect PMK sebanyak 976 ekor. Hewan ternaknya terdiri dari sapi potong sebanyak 693 ekor dan sapi perah 293 ekor. "Dari jumlah tersebut ada dua ekor yang positif terjangkit PMK berdasarkan hasil laboratorium Balai Besar Verteriner Subang," tuturnya.

Hewan ternak yang mengalami gejala klinis masih ditangani tim DPKHP Kabupaten Cianjur. Kondisi hewan ternak yang masih sakit jumlahnya sebanyak 368 ekor, mati 16 ekor, potong paksa sebanyak 49 ekor, dan sembuh secara klinis sebanyak 521 ekor. "Untuk penanganan, kami berikan suplai vitamin, penurun panas, antibiotik, dan disinfeksi," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya