Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pers Indonesia Selamatkan Masyarakat dari Hoaks

Bayu Anggoro
11/2/2022 21:55
Pers Indonesia Selamatkan Masyarakat dari Hoaks
Anggota DPR RI Komisi I Muhammad Farhan(MI/BAYU ANGGORO)

 

ANGGOTA Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan
menilai peran Pers selama Indonesia diterpa pandemi covid-19 mampu
menyelamatkan publik dari ketakutan akibat hoaks.

Hal itu ditegaskan Farhan sebagai bentuk apresiasi perkembangan kinerja Pers pada momentum Hari Pers Nasional (HPN) 2022.

Menurutnya, gebrakan industri media yang juga terdampak pandemi namun
tetap konsisten membendung arus hoaks layak diapresiasi. "Kepanikan yang tidak perlu berhasil kita hindari. Masyarakat menjadi lebih menyadari informasi yang benar dan tepat, sehingga media berhasil menjadi pemersatu bangsa menghadapi pandemi," ujar Farhan.

Dia menilai, pers sebagai salah satu pilar demokrasi diuji tetap
konsisten jadi sumber informasi dan panduan di tengah rawannya hoaks yang betebaran pada segala bentuk platform.

Bahkan, lanjut Farhan, Pers diuji dengan munculnya transformasi arus informasi yang hanya mengutamakan clickbait tanpa filter.

"Disinilah nilai kritik kualitas sebuah produk jurnalistik. Faktual dan
aktual harus jadi patokan minimal. Jangan sampai justru dipelintir jadi
sensasi," terangnya.

Ia mengakui ada beberapa pemberitaan yang menjual judul untuk clickbait, tapi syukurlah tidak mendominasi. "Sampai hari ini insan pers Indonesia masih bisa menjaga kredibilitas karya jurnalistiknya," tambahnya.

Tidak hanya itu, Pers juga diuji untuk tetap menjadi pedoman masyarakat
dalam mencari informasi yang dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya.
Jangan sampai, masyarakat menikmati arus informasi di media sosial yang
belum tentu keakuratannya. "Inovasi tidak boleh mengenal batas,"
cetusnya.

Terobosan metode pencarian berita, narasumber dan teknik penyajian
berita, lanjutnya adalah beberapa hal mendasar yang wajib dieksplorasi.

Farhan juga mengingatkan Pers untuk menjaga konsistensi kritisnya kepada pemerintah. "Sisi kritis media jangan pernah bergeser sedikit pun. Inovasi  bukan berarti mengubah prinsip. Insan Pers harus
tegak lurus pada kebenaran," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya