Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA daging sapi lokal di sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal, Jawa Tengah, saat ini mencapai Rp120 ribu/kg yang biasanya Rp90 ribu. Melonjaknya harga daging sapi ini mengakibatkan omzet pedagang turun 70% karena masyarakat menahan komsumsi daging.
Meski saat ini di Jabodetabek para pedagang daging sapi yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Sapi Indonesia sedang melakukan aksi mogok menyusul melonjaknya harga, namun kondisi berbeda di sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal.
Aktifitas pedagang daging sapi berjalan normal seperti biasa. Namun, para pedagang daging sapi tersebut sedang dilanda keresahan menyusul melonjaknya harga yang mencapai Rp120 ribu/kg.
Melonjaknya harga daging sapi yang mencapai Rp120 ribu/kg membuat omzet penjualan mereka menurun hingga mencapai 70 persen di tengah perekonomian yang belum pulih akibat pandemi Covid-19 membuat daya beli konsumen semakin menurun.
Salah seorang pedagang daging sapi di pasar pagi Kota Tegal, Wati, mengaku saat hanya melayani pembeli yang note bene adalah pemilik usaha rumah makan, warung soto dan pedagang bakso. Sedangkan pembeli dari konsumen biasa jumlahnya sedikit.
"Sebelum ada pandemi dan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dalam sehari bisa menjual 20 hingga 30 kilogram. "Tapi saat ini hanya bisa menjual 25 persennya saja," tutur Wati, Kamis (21/1).
Sepinya pembel membuat sejumlah pedagang daging sapi yang biasanya berjualan di dalam pasar meningglakan lapak dagangan meraka dan lebih memilih berjualan di luar Pasar Pagi Kota Tegal.
Para pedagang daging sapi lokal di pasar tradisional di Kota Tegal, berharap pemerintah bersama dinas terkait segera turun tangan. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar daging murah agar harga daging sapi kembali di paling kisaran Rp105 hingga 110 ribu/kg. (OL-13)
Baca Juga: Kementan Jamin Stok Daging Sapi dan Kerbau Terjaga Baik
PENCARIAN terhadap enam anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berlangsung hingga Sabtu (13/7) sore.
KAPAL nelayan KM Soneta asal Rembang dengan dengan 16 awak buah kapal (ABK) mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 ABK di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam. Sembilan ABK berhasil diselamatkan.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Jawa Tengah, menggelar Capacity Building Ragam Hias dan Pembendaharaan Desain dan Motif Batik bagi pelaku UMKM.
Hutri dan istrinya menuturkan sudah menjadi tugas kader partai untuk terpanggil melihat banyak persoalan di berbagai bidang di Kabupaten Tegal yang butuh penanganan serius.
Isu penyakit antraks yang beredar di tengah masyarakat ternyata mempengaruhi harga daging sapi di Palu, Sulawesi Tengah.
Antisipasi penyebaran antraks, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, tidak mengizinkan masuknya hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba dari wilayah Gunung Kidul DIY.
Empat komoditas dominan yang mempengaruhi kenaikan NTP di bulan Juni diantaranya adalah komoditas kopi, sapi potong, kakao atau cokelat serta komoditas cabai rawit.
Mentan mengatakan, sektor pertanian adalah sektor strategis yang menjanjikan keuntungan besar.
Selama ini sektor peternakan adalah sektor yang paling menjanjikan mengingat semua bagian hewan mulai dari kepala sampai kotoran mampu menghasilkan nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Stok sapi potong yang saat ini tersedia di satu perusahaan Bekasi mencapai 3.563 ekor dari total kandang yang mencapai 1.025 ekor serta sebanyak 2.538 berada di kandang Sukabumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved