Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

ISNU Kalsel Sikapi Perkembangan Politik Nasional Pasca-Pilpres

Denny Susanto
27/5/2019 20:10
ISNU Kalsel Sikapi Perkembangan Politik Nasional Pasca-Pilpres
Pertemuan ISNU di Kampus Universitas NU Kalsel, Banjarmasin, Minggu (26/5).(MI/Denny S)

SEJUMLAH akademisi yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kalimantan Selatan mengeluarkan pernyataan sikap terkait perkembangan politik nasional pasca-Pemilihan Umum 2019 dan aksi kedaulatan rakyat 21-22 Mei.

Dalam pertemuan ISNU Kalsel yang berlangsung di Kampus Universitas NU Kalsel, Minggu (26/5), menghasilkan beberapa poin pernyataan sikap.

Profesor Ahsin Rifai, Ketua ISNU Kalsel, menyampaikan, pernyataan sikap antara lain mengharapkan seluruh komponen bangsa untuk menghargai lembaga negara seperti lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif menjalankan fungsinya memimpin bangsa.

Sebagai bagian dari civil society, masyarakat memang berhak untuk menyatakan pendapat, bebas untuk berkumpul tetapi harus bertanggung jawab sesuai dengan peraturan dan perundangan. ISNU Kalsel juga menyatakan keprihatinannya atas aksi kedaulatan rakyat 21-22 Mei yang berbuntut terjadinya kerusuhan.

"Kita berharap aksi unjukrasa dapat dilakukan secara damai jangan ada lagi kejadian kerusuhan seperti kemarin yang anarkis. Kami akademisi sangat tidak sependapat dengan cara-cara seperti itu," tegasnya.


Baca juga: Mulai 30 Mei, Truk Barang Dilarang Melintas Tol Purbaleunyi


Poin pernyataan sikap lainnya adalah meminta aparat keamanan bersikap tegas terhadap provokator ataupun pendemo yang melakukan tindak kerusuhan, merusak, dan membakar serta tidak boleh mentoleransi aksi-aksi yang mencederai makna demokrasi.

"Yang terakhir adalah kita harus mendukung upaya pemerintah dalam menyelenggarakan pemilu yang jujur dan adil. Mari kita sama-sama menunggu prosesnya hingga berakhir termasuk hasil gugatan kecurangan Pilpres yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi," tuturnya.

Akademisi Universitas NU Kalsel, Syarbani Haira, Senin (27/5), mengatakan, pertemuan para akademisi yang tergabung dalam ISNU Kalsel tersebut merupakan ajang silaturahim sekaligus bentuk kepedulian para akademisi NU menyikapi situasi dan perkembangan politik nasional belakangan ini.

"Kami ikut prihatin atas peristiwa rusuh kemarin dan berharap semua pihak dapat menahan diri demi persatuan dan keutuhan NKRI. Kerusuhan justru akan merugikan bagi kita semua," ujarnya.

Sementara Fitriadi, Akademisi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, mengatakan, apa pun hasil keputusan yang ditetapkan MK nantinya hendaknya dapat diterima semua pihak. Sebelumnya pernyataan sikap keprihatinan atas peristiwa rusuh 21-22 Mei di Jakarta beberapa waktu lalu juga disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah perguruan tinggi di Kalsel. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya