Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENYEBARAN penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) pada periode 1-28 Januari 2019 tercatat mencapai 70 kasus. Namun Dinas Kesehatan Babel menyatakan belum ada pasien yang meninggal dunia.
Analis Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Syaifullah mengatakan sepanjang tahun 2018 ada 764 kasus DBD yang terjadi di Babel dengan dua orang dinyatakan meninggal. Kasus DBD ini, kata dia, umumnya menyerang anak-anak dan paling banyak terjadi di Pangkalpinang, Bangka, dan Bangka Barat.
Ia menyebutkan, tahun 2018 terjadi peningkatkan kasus yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2017 yang hanya sekitar 300 kasus. Sementara untuk Januari 2019, lanjutnya, menunjukkan tren peningkatkan kasus. Pasalnya, per 1-28 Januari sudah ada 70 kasus DBD yang tercatat pihaknya.
"Terdata kita Januari ini banyak yang muncul 70 kasus paling banyak di Bangka dan Pangkalpinang, dan tidak ada yang meninggal. Pangkalpinang ini belum gerak camat dan lurahnya untuk mengajak masyarakat buang jentik nyamuk. Kalau tidak segera jumlahnya pasti bakal bertambah," katanya.
Baca juga: Kalsel Waspada DBD, Masyarakat Diminta Waspada
Ia menyebutkan, jumlah kasus ini masih terbilang sedikit dibandingkan dengan Provinsi lain. Kendati demikian Babel tidak boleh terlena dan tetap harus melakukan antisipasi dan pencegahan agar kasus DBD tidak semakin merebak.
"Kita masih sedikit dan belum KLB, kalau KLB itu kan di suatu daerah, dalam periode yang sama ada peningkatan 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun atau periode sebelumnya," ujarnya.
Ia menyebutkan, kasus DBD di Babel merata dan terjadi hampir di tujuh kabupaten/kota. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar kabupaten/kota dapat mengantisipasi ini dengan mengajak masyarakat untuk membuang jentik nyamuk.
"Khusunya Pangkalpinang, lurah dan camatnya harus proaktif, jangan sampai malah nanti makin banyak kasus. Ajak masyarakat untuk menggalakkan PSN. Camat, lurah, kades jangan tergantung fogging," pintanya. (OL-3)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved