Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EMPAT titik tanah longsor terjadi di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) Rabu (13/12). Longsor terjadi sejak dini hari itu karena tidak kuat menahan debit air hujan yang deras.
Longsor pertama terjadi di wilayah bibir kali Pesanggrahan RT 003 RW 12. Longsor kedua di RT 005 RW 07, longsor ketiga di RT 004 RW 04. Sedangkan longsor yang keempat terjadi di area makam Bojong di RT 005 RW 05.
Terjadinya longsor akibat turap yang berada di pinggir kali dan diatasnya terdapat bangunan-bangunan, ambles.
Baca juga : Pemkot Depok Indentifikasi Daerah Rawan Longsor
Salah satu warga Kelurahan Meruyung yang bernama Agus Budiman mengatakan longsor di bibir kali Pesanggrahan RT 003 RW 12 akibat hujan deras.
Ia mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Diduga longsor diakibatkan cukup tingginya curah hujan pada Selasa malam. "Air dari saluran di dekat turap yang longsor mengikis lahan di sana hingga akhirnya longsor," katanya, Rabu (13/12).
Disebutnya, meningkatnya curah hujan hingga menjadi pemicu peristiwa tanah longsor di RT 003 RW 12 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo.
Baca juga : Tasikmalaya Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024
Namun longsor yang terjadi tidak berdampak terhadap bangunan-bangunan diatasnya. " Dalam kejadian ini tidak ada satupun rumah terkena longsor, korban jiwa juga tidak ada, " ucapnya.
Budiman mengatakan, dari pihak kelurahan telah melaporkan kejadian longsor di RT 003 RW 12 kepada Satgas Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok.
Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan Kelurahan Meruyung Heryati mengaku pihaknya sudah membuat laporan tertulis terkait longsor di bibir kali Pesanggrahan RT 003 RW 12, di RT 005 RW 07, di RT 004 RW 04, di area makam Bojong di RT 005 RW 05, sekaligus mengajukan perbaikan dan penataan area longsor agar kawasan longsor tidak meluas.
Baca juga : Hujan Deras di Depok Akibatkan 40 Titik Longsor
“Sudah kami laporkan empat titik longsor untuk dibenah. Semua sudah kami ajukan untuk perbaikan ke Dinas PUPR,” ujarnya.
Dikatakannya, telah menyampaikan pesan warga di sekitar area longsor terutama warga yang tinggal di sejajar aliran Kali Pesanggrahan kepada Dinas PUPR. Haryati mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat debit air relatif tinggi seiring meningginya curah hujan.
“Kami himbau warga dekat kali untuk lebih waspada karena debit air Kali Pesanggrahan masih cukup tinggi yang berpotensi memicu terjadinya longsor susulan,” tegasnya.
Baca juga : Banjir Rendam Ciwidey, Dayeuhkolot sampai Cicalengka, Tergolong Ekstrem
Terpisah, Kepala Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Depok Bahtiar Ardiansyah mengapresiasi kesigapan jajaran Kantor Kelurahan Meruyung yang telah melaporkan kejadian longsor di empat titik tersebut.
"Kita segera melakukan penataan kawasan longsor, terlebih longsor di empat titik yang berpotensi mengancam bangunan rumah warga.
“Ya, empat titik longsor itu sudah dilaporkan ke Dinas PUPR, kita akan segera tanggulangi. Kita akan segera melakukan pembenahan kawasan terkena longsor, sebab intensitas curah hujan masih cukup tinggi yang berpotensi membuat kawasan longsor meluas,” ujarnya. (Z-4)
KAMPUNG Bulak Barat, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), diterjang banjir hingga akses jalan terputus.
Lima rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan mengalami banjir pada Kamis (25/4) pagi, pukul 07.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan tinggi muka air di Pos Pantau Pesanggrahan mencapai 170 cm atau memasuki status Siaga 3.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto mengungkapkan sedang melakukan kajian untuk membangun saringan. Ditargetkan kajian akan selesai pada Juni mendatang.
Kemen PPPA menegaskan akan mengawal kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang semestinya.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut izin tempat penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia hanya sebagai penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
Nama Meita Irianti mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen setelah muncul dugaan bahwa ia melakukan penganiayaan
KPAI meminta UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Depok segera memberikan pendampingan psikologis kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved