Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum serius mengatasi persoalan kualitas udara buruk di Jakarta.
"Ya sederhananya kalau mereka serius menangani polusi, harusnya progresnya sudah terlihat sejak awal2 isu polusi udara ini ada. Tapi kan tidak, belum ada progres2 yang menunjukkan kualitas udara di jakarta membaik," ujar Pengkampanye Walhi Jakarta Muhammad Aminullah saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (27/7).
Bukan hanya itu, ia juga menilai Pemprov DKI Jakarta tidak berpihak pada kesehatan warganya sendiri. Menurutnya udara bersih itu hak dasar manusia.
Baca juga: Polusi Udara Jakarta Memburuk, Pemprov DKI Berdalih Disebabkan Musim Kemarau
"Bukannya serius menangani polusi udara, pemerintah masih saja dengan egonya terus mengotori udara jakarta melalui kebijakannya, Misal tidak ada upaya menekan jumlah kendaraan pribadi di jalan, kemudian industri-indusri penghasil emisi pun belum kita lihat di audit," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut salah satu faktor tingginya angka polusi udara jakarta dikarnekana faktor cuaca musim kemarau.
Baca juga: Polusi Jakarta Memburuk, Heru Budi Sarankan Warga Beralih ke Kendaraan Listrik
Menanggapi hal itu, Walhi menantang keras akan hal itu. Aminullah mengatakan, cuaca atau iklim memang memengaruhi kualitas udara namun hal itu sebatas media.
"Artinya polusinya tetap dari aktivitas di darat. Jadi pernyataan cuaca mempengaruhi polusi udara tidak dapat dijadikan alibi. Bukan cuaca yg memproduksi polusi, mereka hanya membawa. Polusinya tetap dari aktivitas di darat," jelasnya.
Sebelumnya, data dari Indonesia Air Quality Index (AQI) menyrbutkan bahwa kondisi udara di Jakarta mengkhawatirkan. Pasalnya pada hari ini, Selasa (25/7) Jakarta mendapati skor 172 US AQI. Angka tersebut berindikasi bahwa kondisi udara Jakarta Unhealthy.
"Peningkatan kemungkinan efek samping dan kejengkelan pada jantung dan paru-paru di kalangan masyarakat umum - terutama untuk kelompok sensitif," dikutip dari Web dan aplikasi IQAir. (Z-10)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved