Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRAKTIK mafia tanah masih terus terjadi di wilayah Ibu Kota. Ironisnya, oknum-oknum mafia tanah tersebut banyak yang sudah divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada April 2023 dan dijatuhi hukuman penjara.
Para oknum mafia tanah tersebut, sejak tahun 2021 telah dilaporkan oleh sejumlah pihak. Setidaknya ada delapan laporan polisi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Akan tetapi, hingga saat ini, para oknum mafia tanah tersebut masih dapat bergerak bebas dan berpotensi memanipulasi korban-korban yang baru dengan status tahanan kota yang mereka dapatkan.
Dugaan jaringan mafia tanah di wilayah Jakarta Timur mulai terbongkar setelah salah satu korban yang telah melapor di Polda Metro Jaya bersuara. Salah satu korban dari jaringan mafia tanah ini adalah pengusaha berinisial ‘S’.
Baca juga: Kejati Geledah Ruang Kerja Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Terkait Mafia Tanah
Kuasa hukum S, sekaligus anak dari korban, Raindi Andreas menyebut S menderita kerugian hampir Rp3 miliar. Kronologi awalnya terjadi pada bulan Maret 2022, seseorang bernama Muhammad Ramdhani/’MR’ menawarkan sebidang tanah di Cilangkap kepada Suparman yang memang sudah lama kenal dengan korban ‘S’.
MR kemudian mempertemukan dan memperkenalkan Suparman kepada Muhammad D. Aminullah dan istri pertama Aminullah yang berinisial ‘C’.
Baca juga: Perlu Kepastian Hukum untuk Selesaikan Masalah Mafia Tanah
Mereka awalnya bertemu di daerah Cibubur, kemudian bersama-sama mendatangi lokasi tanah di Cilangkap. Setelah ditunjukan sertifikat dan lokasi, beberapa hari kemudian Suparman menawarkan dan mengajak korban ‘S’ untuk mengecek langsung lokasi tanah.
Setelah merasa cocok, korban ‘S’ bersedia dipertemukan dengan pemilik tanah di Cilangkap tersebut. Pada tanggal 24 Maret 2022, korban ‘S’ ditemani Suparman bertemu dengan Aminullah, istrinya ‘S’, dan ‘MR’.
Menurut Raindi, dalam pertemuan pada 24 Maret 2022 tersebut, Aminullah, istrinya ‘C’, dan ‘MR’ punya tujuan untuk meyakinkan korban “S” agar memberikan uang sebesar Rp2 Miliar kepada Aminullah.
“Jadi penawaran tanah di Cilangkap tersebut sebenarnya hanya modus dari para pelaku, demikian pula halnya dengan kesepakatan yang dituangkan dalam PPJB dan AJB. Semuanya itu hanya bagian dari modus para pelaku untuk membujuk korban ‘S’ agar memberikan sejumlah uang,” papar Raindi, di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7).
Untuk meyakinkan korban ‘S’, Aminullah, istrinya ‘C’, dan ‘MR’ merangkai cerita- cerita bohong, yaitu bahwa sebenarnya sudah ada yang berminat untuk membeli tanah Cilangkap tersebut seharga Rp6 Miliar rupiah, tetapi masih dalam proses.
Lalu para pelaku menceritakan bahwa Aminullah sedang butuh uang segera untuk berobat, dan oleh karena alasan tersebut, Aminullah, istrinya ‘C’, dan Ramdhani meyakinkan korban ‘S’ untuk memberikan terlebih dahulu uang sebesar Rp2 Miliar.
“Pemberian uang sebesar Rp2 Miliar oleh korban ‘S’ tersebut dikemas oleh para pelaku seolah-olah merupakan bagian dari transaksi jual beli tanah, yang dituangkan dalam PPJB dan AJB,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, para pelaku menjanjikan kepada korban ‘S’ bahwa apabila tanah tersebut berhasil terjual dalam tempo waktu 6 bulan, maka Aminullah akan mengembalikan uang sebesar Rp2 Miliar yang telah diberikan korban ‘S’ kepada Aminullah, dan juga bagi hasil dari penjualan tersebut.
Sebaliknya, apabila dalam tempo waktu 6 bulan ternyata tanah tersebut tidak terjual, para pelaku menjanjikan bahwa korban ‘S’ dapat langsung melakukan balik nama terhadap sertifikat objek tanah cilangkap yang terdaftar atas nama Muhammad D. Aminullah tersebut.
Raindi berpendapat bahwa perbuatan para pelaku secara bersama-sama telah memenuhi unsur Pasal 378 KUHP mengenai penipuan. Selain itu, setelah korban ‘S’ membuat laporan di Polda Metro Jaya, akhirnya terbongkar fakta bahwa sebelum bertransaksi dengan korban ‘S’, para pelaku telah terlebih dahulu menduplikat SHM Objek Tanah Cilangkap atas nama Muhammad D. Aminullah.
Raindi menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan jaringan mafia tanah. Hal itu lantaran dengan kondisi telah dilaporkan dalam 8 Laporan Polisi di wilayah hukum Polda Metro Jaya sejak Maret 2021, masih dengan tenang melakukan penipuan, penggelapan, dan pemalsuan akta-akta terkait tanah.
Ia pun mendesak agar Polda Metro Jaya untuk memberantas mafia tanah yang masih bisa berkeliaran dengan bebas diantara masyarakat.
“Kami berharap agar penyidik Polda Metro Jaya bergerak cepat, akurat, dan segera menetapkan tersangka-tersangka lainnya, untuk kemudian segera dilimpahkan ke kejaksaan,” tuturnya.
“Kami berharap kasus mafia tanah di Jakarta Timur ini menjadi perhatian bagi masyarakat dan pejabat-pejabat terkait, bahwa ternyata masih ada mafia-mafia tanah yang dibiarkan memiliki ruang gerak walaupun mereka telah jelas-jelas terlibat dalam berbagai kasus tanah,” tandas Raindi. (Ykb/Z-7)
Oakwood Hotel & Apartments Taman Mini Jakarta telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu hotel ramah keluarga terbaik di Jakarta Timur.
Dalam penangkapan itu, pihaknya mendapati temuan menarik berupa sejumlah boneka yang di dalamnya ada narkotika jenis sabu. Saat dilakukan interogasi, pelaku berinisial TF
Dari rekaman CCTV nantinya, polisi akan mendalami pemilik kendaraan hingga pengemudinya saat kejadian. Adapun pelaku, kata Haris, mulanya mengisi bensin senilai Rp 300 ribu.
Menurut penuturan saksi di lokasi, korban sempat mengeluhkan sakit dada saat tengah berjualan. Tak berselang lama, korban akhirnya ditemukan meninggal dunia di gubuk tersebut.
Pembangunan Mayapada Hospital Jakarta Timur di kawasan Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur, resmi dimulai
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelaku tawuran yang merupakan penerima KJP.
Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) menuntut keduanya dengan hukuman masing-masing empat tahun dan dua tahun bui.
HAKIM Pengadilan Negeri (PN) Kudus, Jawa Tengah, menjatuhkan vonis 3 tahun penjara terhadap pemilik biro umrah Goldy Mixalmina Kudus, Zyuhal Laila Nova.
PENGADILAN Negeri (PN) Surabaya siap memberi penjelasan terkait vonis bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya.
Yosep Hidayah, terdakwa kasus pembunuhan istri dan anaknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel, menghadapi sidang vonis di PN Subang.
Kerugian lain yang ditimbulkan atas ketidakprofesionalan polisi adalah rakyat merugi karena sudah membayar pajak untuk membiayai kepolisian.
Pengadilan Negeri (PN) Bandung menyatakan proses penetapan Pegi sebagai tersangka tidak sah dan batal demi hukum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved