Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Pembentukan Pansus JIS

KETUA DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mempertanyakan urgensi pembentukan panitia khusus (Pansus) Jakarta International Stadium (JIS). Ia tidak melihat ada yang perlu diusut dalam menelusuri pembangunan stadion JIS.

"Saya tanya dulu dong urgensinya apa, kalau semua permasalahan dibuat masalah ya tak akan selesai," ujar Pras sapaan akrabnya, ditemui si Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, (12/7)

Pras menjelaskan saat ini Pemerintah Pusat telah membantu untuk memperbaiki beberapa sarana prasarana JIS yang belum baik. Ia juga berharap bantuan dari Pemerintah Pusat tidak dipolitisasi demi kepentingan tertentu.

Baca juga: DPRD DKI belum Terima Surat Usulan Pansus JIS

"Jangan dimasukin ke area politik lagi jadi harus clear untuk kepentingan paila dunia U-17," terang dia

Namun, Pras mempersilahkan apabila ada fraksi yang ingin mengajukan surat permohonan pembentukan pansus. Sejauh ini, Pras mengaku belum menerima surat tersebut.

"Sampai sekarang saya di depan teman teman media saya belum terima surat usulan itu . Setelah ada surat itu saya tanya dulu dong urgensinya apa," jelasnya.

Baca juga: Pemprov DKI Didesak Panggil Jakkon dan Jakpro Soal Pernyataan Buro Happold

Pras juga menerangkan dalam Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib dijelaskan mengenai pembentukan pansus. Dalam Pasal 114 ayat 1 menyebut pansus dibentuk dalam rapat paripurna atas usul anggota DPRD setelah mendapat pertimbangan badan musyawarah.

Pasal 115 ayat 1, menerangkan jumlah anggota pansus paling banyak 25 orang, dan anggota pansus terdiri atas anggota komisi yang  diusulkan oleh masing-masing fraksi.

Usulan PDI Perjuangan

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mendorong terbentuknya pansus JIS. Pansus tersebut untuk mendalami pembangunan JIS yang menuai polemik

"Dibentuk pansus untuk mencapai kebenaran tersebut agar tidak terjadi polemik yang tidak produktif. sehingga kita akan fokus dalam konteks pembahasan persoalan JIS ini terang benderang," ujar Gembong.

Gembong menerangkan polemik muncul setelah perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi asal Inggris Buro Happold yang membantah terlibat dalam mendesain JIS. Disatu sisi, ada sejumlah pihak yang menyebut Buro Happold sebagai konsultan.

(MGN/Z-9)