Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PULUHAN orang tua yang anaknya tak lulus seleksi pendaftaran peserta didik baru (PPDB) mendatangi sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Depok.
Salah seorang orang tua murid Nurhayati mengaku tidak terima hasil seleksi PPDB, sebab sang anak tak diterima di SMA negeri. SMA negeri yang dituju yakni SMA Negeri 7. Nurhayati mengatakan anaknya mendaftar pada sekolah pilihan, yakni SMA Negeri 7 tapi anaknya tidak diterima.
Menurutnya, nilai rapor anaknya tinggi. Jarak rumah pun ke SMA Negeri 7 juga demikian dekat. Anak Nurhayati juga lulusan SMP Negeri 11 Kota Depok, yang tidak jauh dari SMA Negeri 7.
Baca juga: Pengumuman PPDB Jawa Timur Kisruh karena Sulit Diakses
"Lulus di situ, karena sekolah terdekat hanya 1 SMA Negeri 7," ujar Nurhayati ketika dihubungi di SMA Negeri 7 Kota Depok, Senin (26/6).
Selain itu, dirinya mengaku mempunyai Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun tidak tahu jika punya kartu KIS bisa mendaftar PPDB jalur afirmasi.
Baca juga: Ribuan Siswa Tersingkir dari Jalur Afirmasi SMA-SMK Depok
"Sudah daftar baru ada yang bilang, kalau punya KIS bisa daftar jalur afirmasi," ungkap Nurhayati.
Nurhayati meminta agar jalur afirmasi dibuka lagi pada tahap kedua. Nurhayati pun mengeluhkan Kepala SMA Negeri 7 Kota Depok Zarmi yang tak bersedia ditemui.
"Zarmi tak melayani orang tua," katanya.
Sementara itu, orang tua lainnya Oktaviani mengatakan anaknya juga tak diter di SMA Negeri 7 Kota Depok. Menurutnya, sekolah pilihan SMA Negeri 7 Kota Depok. Oktaviani mengaku juga punya kartu KIS namun saat mendaftar jalur afirmasi tidak bisa diakses.
Sama dengan Nurhayati, Oktaviani mengaku pihak SMA Negeri 3 Kota Depok sangat tertutup, padahal orang tua bukan untuk menitipkan sang anak.
"Bukan mau titip anak, hanya ingin tahu berapa siswa jalur afirmasi yang diterima di SMA Negeri 3, berapa nilai terendah berapa nilai tertinggi itu saja," katanya.
Selain orang tua, Media Indonesia yang menghubungi kepala sekolah yang bersangkutan terkait PPDB juga tidak direspon. Berkali- kali ditelpon berdering tapi tak diangkat. Pesan yang dikirimkan kepadanya pun tak dibalas oleh mereka.
Selain SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 3.Puluhan orang tua siswa juga mendatangi SMA Negeri 4 Kota Depok. Mereka ingin menanyakan prosedural PPDB dimana anak-anak mereka terjungkal dari jalur afirmasi SMA Negeri 4.
Berbeda dengan SMA Negeri 7, Kepala SMA Negeri 4 Kota Depok Mamad Mahpudin memberi penjelasan kepada orang tua tentang syarat pendaftaran jalur zonasi maupun afirmasi.
Mamad yang sekaligus sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA negeri itu mengatakan setiap sekolah memiliki prinsip sendiri-sendiri.
"Ini nyatanya bapak ibu saya layani. Memang saya pengurus (ketua) MKKS SMA tapi saya tak bisa mengintervensi sekolah lain karena keputusan ada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kami (SMA) hanya pelaksana keputusan yang diputuskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, " katanya.
Keterangan diperoleh, kepala sekolah-kepala sekolah SMA dan SMK negeri Kota Depok belakangan ini (saat PPDB) super sulit dihubungi bahkan ada dari kepala sekolah tersebut sengaja ganti nomor handphone sehingga orang tua yang ingin keterangan kebingungan. Untuk diketahui di Kota Depok ada 15 SMA negeri dan 4 SMK negeri. (KG/Z-7).
Kemen PPPA menegaskan akan mengawal kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang semestinya.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut izin tempat penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia hanya sebagai penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
Nama Meita Irianti mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen setelah muncul dugaan bahwa ia melakukan penganiayaan
KPAI meminta UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Depok segera memberikan pendampingan psikologis kepada anak.
KASUS manipulasi nilai rapor yang dilakukan aparatur sipil negara atau ASN Kota Depok berlanjut ke kasus tindak pidana. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Depok
PULUHAN ribu siswa lulusan SMP di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) gagal masuk SMA-SMK Negeri tahun ajaran 2024-2025.
Mereka menanyakan kepastian nasib siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) yang tesingkir di seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025.
SMA Negeri 38 Jakarta kembali mengukir prestasi dengan menciptakan produk-produk inovatif yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat.
SYAIDAH Nailaturahmah, siswi SMAN 61 Jakarta yang sebelumnya dilaporkan hilang di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur akhirnya ditemukan.
DUA hari pendaftaran PPDB yang berlangsung secara online di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tampak amburadul. Sejumlah pendaftar menemukan titik koordinat zonasi sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved