Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLDA Metro Jaya membantah adanya peretasan pada 26 juta data Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyatakan data tersebut dalam kondisi aman. Ia menyebut kabar atau informasi peretasan 26 juta data yang diunggah dalam situs gelap Brached Forum adalah hoaks.
"Intinya untuk server, data, aplikasi-aplikasi di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya serta sistem keamanan semuanya hingga saat ini aman," kata Zulpan kepada wartawan, Jumat (23/9).
Zulpan menyebu, saat ini tim khusus dari Mabes Polri tengah menelusuri lebih lanjut informasi tersebut.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo juga memastikan data yang diunggah di Brached Forum merupakan data usang. Hal ini diketahui berdasar hasil penelusuran tim siber Mabes Polri.
"Saya sudah tanyakan. Setelah didalami Tim Siber, itu hoaks. Data pada tahun 2016," ujar Dedi.
Selain itu, Dedi juga memastikan data yang diunggah Brached Forum bukan data rahasia dan bisa didapatkan dengan mudah di internet. Di sisi lain, data yang diunggah Brached Forum menurutnya juga banyak yang keliru.
"Data itu bisa didapat di internet. Datanya dari Polda Kalteng wis enggak nyambung dengan Polda Metro," pungkasnya.
Baca juga: Pengunggah Konten Hacker Bjorka Tidak Ditahan
Diketahui, dalam situs breached.to terdapat sebuah thread dengan judul '26M DATABASE NATIONAL POLICE IDENTITY OF INDONESIA REPUBLIC'.
Akun anonim bernama Meki mengunggah sebuah thread tersebut pada Rabu (21/9). Meki merupakan pembuat thread sekaligus penjual data anggota Polisi tersebut. Data itu mencakup nama, pangkat/nomor register pokok (NRP), jabatan, dan nomor telepon.
"Berisi dokumen penting seluruh Kepolisian Negara Republik Indonesia, termasuk data kepesertaan kepolisian di seluruh Indonesia," tulis Meki dalam thread di laman forum breached.to.
Adapun Meki turut menjual data tersebut seharga USD 2K (2.000) atau sekira Rp30 juta.
"Polri telah menghabiskan banyak uang hanya untuk membangun server atau website sederhana (karena mereka tidak peduli dengan kerentanan pada website yang mereka kelola)," tulis Meki.
"Dan kali ini saya berniat untuk menjual data valid dan dokumen penting dengan harga yang terjangkau. Karena polisi di Indonesia tidak lagi di jalur yang benar, tapi sering mempersulit dan menjatuhkan orang miskin," lanjutnya.(OL-5)
Spear phishing melibatkan pesan yang sangat dipersonalisasi termasuk rincian spesifik tentang target, sehingga membuatnya tampak lebih kredibel.
Nama baik Indonesia tercoreng akibat berbagai insiden siber terjadi secara beruntun. Mulai dari serangan ransomware LockBit 3.0Â hingga penjualan data pribadi dari seorang peretas.
Aplikasi Web jarang dibuat dengan mempertimbangkan keamanan. Meski demikian, kita menggunakannya setiap hari untuk berbagai fungsi penting.
Tim teknis dari Kemenkominfo sedang berupaya membuka kunci data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang terenkripsi.
Sekelompok peretas Brain Chiper telah menepati janji untuk memberikan kunci enkripsi untuk membuka Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang sebelumnya dilumpuhkan menggunakan Ransomware.
Enam cara untuk mengembalikan akun Instagram berikut ini terbilang cukup mudah dan dapat diikuti dengan cepat, disertai tips untuk menjaga keamanan akun Instagram Anda.
Jangan sampai akibat sistem yang tidak siap, rakyat kecil sebagai pengguna keuangan digital menjadi korbannya.
Plt Gubernur Lemhannas Eko Margiyono menyebut pihaknya telah memperingatkan pemerintah adanya potensi serangan siber. Namun, peringatan itu tak diindahkan.
MESKI pemerintah telah berusaha melakukan upaya untuk mencegah agar tidak menjadi korban serangan siber, hasilnya sepertinya tidak banyak berarti.
Berikut beberapa tips untuk menciptakan password yang sulit ditembus
Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengkritisi bahwa proses pengadaan PDN harus diaudit hingga ketahuan akar masalahnya.
Apakah peretasan memang murni diretas atau justru ada faktor kesengajaan dari oknum internal. Agus Pambagio menduga kesengajaan menghilangkan data penting dan sensitif mungkin saja terjadi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved