Penjabat Sekda Harus Kerja Keras

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan telah melantik Sri Haryati sebagai penjabat sekretaris daerah (sekda) untuk menggantikan Saefullah yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.

DPRD DKI mengharapkan kehadiran Sri mampu membantu Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut.

Sri juga diminta menuntaskan pelbagai program kerja yang telah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) guna mendukung pembangunan Ibu Kota.

“Saya ucapkan selamat kepada Ibu Sri. Semoga bisa mendampingi Gubernur bekerja dengan profesional sehingga Jakarta bisa lebih baik lagi,” ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat menghadiri pelantikan di Balai Kota Jakarta, kemarin.

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Kepegawaian Provinsi DKI Chaidir mengatakan pelantikan dilakukan sesuai Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekda dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 91 Tahun 2019 tentang Penunjukan Penjabat Sekda.

Aturan tersebut menyebutkan tugasnya paling lama sampai dengan tiga bulan atau sampai adanya hasil seleksi terbuka jabat-an sekda yang diusulkan kepada Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri RI untuk diangkat menjadi pejabat definitif.Menurut Chaidir, seleksi Sekda DKI segera dibuka.

Pihaknya juga berharap pada akhir November nanti sudah dapat nama baru. Pemprov DKI sebelumnya membuka lelang jabatan Sekda DKI Jakarta secara nasional.

“Dengan adanya aturan itu, istilah pelak sana tugas (Plt) khusus untuk pejabat definitif sekda yang berhalangan tetap ka-rena berhenti atau meninggal dunia diganti dengan penjabat sekda,” katanya.

Chaidir menjelaskan tugas, hak, kewenangan maupun kewajiban Sri Haryati sama dengan tugas pokok dan fungsi pe jabat defi nitif sekda dalam membantu gubernur.(Hld/Ssr/J-2