Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FILM Ipar Adalah Maut yang dirilis pada 13 Juni lalu menembus 4,3 juta penonton pada 4,3 juta orang pada awal Juli ini. Animo masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti kisah cinta segitiga antara Nisa (istri), Aris (suami), dan Rani (ipar).
Di balik kesuksesan film Ipar Adalah Maut, dapat dipetik pelajaran penting tentang hubungan interpersonal dan komunikasi dalam rumah tangga. Film ini menggambarkan kompleksitas interaksi antara suami, istri, dan ipar, dengan komunikasi yang terhambat menjadi akar permasalahan.
Nisa (istri), Aris (suami), dan Rani (ipar) dalam film ini mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif. Ketidakbukaan dan kurangnya komunikasi asertif memicu kesalahpahaman, pertengkaran, dan bahkan perselingkuhan.
Baca juga : Sinopsis Film Ipar adalah Maut: Badai Rumah Tangga tak Terduga, Aris Pilih Nisa atau Rani?
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Stefanus Andriano, M.Si menyatakan, diperlukan komunikasi asertif dalam hubungan rumah tangga, keluarga, dan masyarakat.
"Komuniksi asertif adalah kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas, jujur, dan tegas, namun tetap menghormati orang lain, kata Stefanus.
Ia menjelaskan, dalam konteks film Ipar Adalah Maut, komunikasi asertif dapat membantu para tokoh (Nisa, Aris dan Rani) untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan jelas tanpa menyalahkan atau menyerang orang lain.
Baca juga : Belajar Kompleksitas Berumah Tangga di Usia Muda dari Film Dua Hati Biru
"Selain itu, perlu untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan berusaha memahami sudut pandang orang lain," ujarnya.
Komunikasi asertif, juga dapat mendorong untuk menyelesaikan konflik secara damai dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Stefanus menuturkan, komunikasi yang buruk dalam hubungan keluarga, termasuk antara suami istri dapat membawa konsekuensi negatif bagi hubungan keluarga.
Baca juga : LLDikti Wilayah III dan Universitas Esa Unggul Bahas Kehumasan Era Digital
"Dampak buruk antara lain ketidakpercayaan dan kecemburuan. Karakter saling mencurigai dan merasa cemburu akibat komunikasi yang tidak nyambung memicu perselisihan dan keretakan dan hubungan," jelasnya.
Dampak lain adalah memicu konflik dan kecemburuan. Komunikasi yang kurang konstruktif dan kegagalan dalam menyelesaikan masalah secara damai akan memicu pertengkaran yang berkelanjutan.
Puncak dari komunikasi yang buruk dalah terjadinya kekerasan verbal dan bahkan kekerasan fisik. Efek lain adalah terjadinya perselingkuhan, yang semakin memperparah situasi dan mengancam keutuhan rumah tangga.
Stefanus menegaskan, Film ini menjadi pengingat bahwa komunikasi yang efektif merupakan kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis, termasuk dalam rumah tangga. Kejujuran, keterbukaan, dan kesediaan untuk saling memahami menjadi elemen penting dalam komunikasi asertif. (H-2)
ilm tentang pengalaman seorang istri yang mendapati suaminya berselingkuh dengan adik kandungnya sendiri.
Pada setiap kelasnya, peserta juga diajak peduli kepada isu-isu sosial kemanusiaan, serta melakukan langkah nyata melalui kerja sama dengan platform formal.
LLDikti Wilayah III bersama Universitas Esa Unggul menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Transformasi Kehumasan di Era Digital: Strategi dan Kolaborasi Masa Depan.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kalsel mengungkapkan 316 desa di Kalimantan Selatan masih blank spot dan ditargetkan 2026 masalah ini dapat diselesaikan.
TENTARA Nasional Indonesia (TNI) tengah mengkaji perubahan nama Pusat Penerangan (Puspen) TNI menjadi Pusat Komunikasi dan Informasi (Puskominfo) TNI.
Perhatian publik tertuju pada kebijakan Tapera saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved