Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Johnson Lebih Dulu Lepas Kursi Ketua Partai Sebelum PM

Cahya Mulyana
07/7/2022 19:38
Johnson Lebih Dulu Lepas Kursi Ketua Partai Sebelum PM
PM Inggris Boris Johnson(AFP/Daniel Leal)

BORIS Johnson mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin Partai Konservatif hari ini, Kamis (7/7). Setelah itu, Johnson akan melepas jabatannya sebagai Perdana Menteri pada musim gugur tahun ini atau sekitar bulan Oktober.

Menteri Bisnis Inggris Kwasi Kwarteng mengatakan Partai Konservatif membutuhkan pemimpin baru sesegera mungkin. Namun, pengunduran diri Johnson tidak akan mengganggu stabilitas pemerintahan.

"Kami sekarang membutuhkan pemimpin baru sesegera mungkin. Seseorang yang dapat membangun kembali kepercayaan, menyembuhkan negara, dan menetapkan pendekatan ekonomi baru, visi yang masuk akal dan konsisten untuk membantu partai," kata Kwarteng di Twitter.

Johnson disebut telah melapor kepada Ratu Elizabeth atas rencananya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif dan PM pada musim gugur.

Pemimpin Partai Buruh Oposisi Keir Starmer menyebut sikap Johnson sebagai kabar baik bagi negaranya.

"Tapi itu seharusnya terjadi sejak lama. Dia selalu tidak layak untuk menjabat. Dia bertanggung jawab atas kebohongan, skandal, dan penipuan dalam skala industri," ujarnya.

Baca juga: Diterpa Skandal Seks dan Mosi tak Percaya, Boris Johnson Segera Mengundurkan Diri

Sementara pendukungnya, Wakil Ketua Partai Konservatif Justin Tomlinson mengatakan dinamika politik harus dihadapi partainya berikut Johnson. Tapi dia meminta partainya harus tetap bersatu usai ditinggalkan Johnson.

"Saya adalah Tim Boris, karena GE (pemilihan umum) menunjukkan dia adalah pemain bintang kami yang terhubung di seluruh perbedaan politik tradisional. Ya politik ada pasang surut, tapi dia politikus kawakan," ungkapnya.(France24/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya