Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Harga pangan dunia menurun untuk pertama kalinya dalam 12 bulan terakhir pada Juni, didorong oleh anjloknya harga minyak sayur, biji-bijian sereal, dan produk susu, sebagaimana dikatakan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (8/7).
FAO, yang berbasis di Roma, juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panen biji-bijian sereal di dunia akan mencapai angka 2,817 miliar ton pada tahun 2021, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, namun tetap akan mencapai rekor tahunan.
Indeks harga pangan FAO, yang mengukur perubahan bulanan untuk sekeranjang sereal, minyak sayur, produk susu, daging dan gula, menunjukkan rata-rata 124,6 poin bulan lalu dibandingkan angka revisi sebesar 127,8 pada Mei.
Sebelumnya, angka bulan Mei dituliskan sebesar 127,1.
Pada basis tahun ke tahun, harga naik 33,9 persen di bulan Juni.
Indeks harga minyak nabati FAO jatuh 9,8 persen di bulan Juni, sebagian karena penurunan harga minyak sawit, yang terpukul oleh ekspektasi kenaikan output di produsen utama dan kurangnya permintaan impor baru. Harga minyak kedelai dan bunga matahari juga turun.
Indeks harga sereal turun 2,6 persen di bulan Juni pada basis bulan-ke-bulan, tetapi masih naik 33,8 persen dalam basis tahun-ke-tahun. Harga jagung turun 5 persen, sebagian karena hasil panen yang lebih tinggi dari perkiraan di Argentina dan perbaikan kondisi panen di Amerika Serikat.
Harga beras internasional juga turun di bulan Juni, menyentuh posisi terendah dalam 15 bulan, karena biaya pengiriman yang tinggi dan kekurangan kontainer terus membatasi penjualan ekspor, kata FAO.
Harga susu turun 1 persen pada basis bulanan, dengan semua komponen indeks berkurang. Mentega tercatat mengalami penurunan terbesar, terpukul oleh penurunan cepat permintaan impor global dan sedikit peningkatan persediaan, terutama di Eropa.
Indeks gula mencatat kenaikan 0,9 persen dalam basis bulan ke bulan, mencapai level tertinggi sejak Maret 2017. FAO mengatakan ketidakpastian atas dampak kondisi cuaca yang tidak menguntungkan pada hasil panen di Brasil, pengekspor gula terbesar di dunia, mendorong harga naik.
Daging
Adapun indeks daging naik 2,1 persen dari bulan Mei, dengan harga untuk semua jenis daging naik karena peningkatan impor oleh beberapa negara Asia Timur mengimbangi perlambatan pembelian daging di Tiongkok.
FAO mengatakan sedikit penurunan dalam perkiraannya untuk produksi sereal dunia tahun ini terutama dipicu oleh pemotongan tajam terhadap perkiraan produksi jagung Brasil karena periode cuaca kering yang berkepanjangan yang membebani ekspektasi hasil.
Prospek produksi gandum global juga turun bulan ini, karena cuaca kering di Timur Dekat merusak prospek hasil panen di sana. Sebaliknya, perkiraan produksi beras global pada tahun 2021 meningkat tipis.
Perkiraan pemanfaatan sereal dunia pada 2021/2022 dipotong 15 juta ton dari bulan sebelumnya menjadi 2,810 miliar ton, angka yang masih 1,5 persen lebih tinggi dari pada 2020/2021.
Stok biji-bijian sereal dunia menjelang akhir musim 2021/2022 kini diperkirakan akan naik di atas level pembukaannya untuk pertama kali sejak 2017/2018. "Stok jagung yang lebih tinggi yang diperkirakan di China merupakan bagian terbesar dari revisi kenaikan persediaan sereal dunia bulan ini," kata FAO. (Ant/OL-12)
AO menyebut ada tren penurunan deforestasi dunia. Laju kehilangan hutan bakau global bruto menurun sebesar 23% antara tahun 2000-2010 dan 2010-2020.
Direktur Indef Esther Sri Astuti mengatakan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memperkirakan stok beras dunia pada akhir tahun pemasaran 2023/2024 turun sebesar 435.000 ton.
FAO mendukung langkah pemberantasan illegal unreported unregulated (IUU) fishing di wilayah perairan Indonesia.
Acara ini merupakan pengakuan penting terhadap upaya kolaboratif antara FAO, Kemtan, dan Universitas IPB dalam menghadapi tantangan unik yang dihadirkan oleh pandemi.
FAO siap mendukung pendampingan petani regional dengan menerjunkan para ahli agar ke depan sektor pertanian menjadi lebih kuat.
Sistem pangan dan pertanian menambah setidaknya US$10 triliun sebagai biaya tersembunyi pada perekonomian global setiap tahun. Ini akibat pola makan tidak sehat, emisi, dan kekurangan gizi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved