Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

20 Kru Kapal Hilang akibat Badai Topan di Laut Filipina

Atikah Ishmah Winahyu
20/4/2021 20:30
20 Kru Kapal Hilang akibat Badai Topan di Laut Filipina
Citra satelit RAMMB/CIRA menunjukkan topan Surigae di lepas pantai timur Filipina pada Senin (19/4).(AFP/RAMMB/CIRA. )

SEBANYAK 20 awak kapal hilang di Filipina usai kapal kargo mereka kandas saat mencari perlindungan dari badai topan. Kini pencarian masih terus dilakukan pada Selasa (20/4).

Awak kapal meninggalkan kapal yang sarat dengan bijih nikel pada Senin setelah menabrak pantai di kota Malimono di pulau selatan Mindanao. Delapan belas dari mereka masih dalam rakit penyelamat ketika kontak hilang pada Selasa, menurut juru bicara penjaga pantai Armand Balilo.

Sementara keberadaan dua orang lain tidak diketahui. "Kami melakukan kontak sampai pagi ini saat rakit penyelamat mereka hanyut. Tim pencarian dan penyelamat mengalami kesulitan karena ombak yang besar," kata Balilo, menambahkan pencarian udara juga sedang dilakukan.

"Mereka melaporkan kepada komandan stasiun (penjaga pantai) bahwa dua awak terpisah dari mereka,” lanjutnya. Mereka belum menerima laporan tentang kondisi kapal Cebu Great Ocean yang terdaftar di Filipina, yang membawa 2.000 liter bahan bakar diesel.

Sedikitnya dua orang tewas di Filipina tengah saat Topan Surigae melanda negara itu, memaksa hampir 160.000 orang mencari perlindungan darurat dari banjir dan angin kencang. Surigae diperkirakan tidak akan mendarat, tetapi menghembuskan angin berkelanjutan dengan kecepatan maksimum 175 km/jam di dekat pusatnya, hampir 500 km di lepas pantai timur negara itu.

“Ribuan orang dan ratusan kapal terdampar di pelabuhan,” kata pihak berwenang, saat topan bergerak perlahan ke arah barat laut dari pulau utama Luzon.

Badai diperkirakan akan menjauh dari negara itu dalam beberapa hari mendatang, menurut badan cuaca negara. Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, bagian kehidupan yang berbahaya dan mengganggu di negara itu. (Straitstimes/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya