Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

WHO: Varian Baru Covid-19 Sekarang Menyebar di Puluhan Negara

Nur Aivanni
28/1/2021 12:07
WHO: Varian Baru Covid-19 Sekarang Menyebar di Puluhan Negara
Petugas medis melakukan tes swab Covid-19 di O.R Tambo International Airport, Ekurhuleni, Afrika Selatan.(Luca Sola / AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), pada Rabu, mengatakan bahwa varian baru Covid-19 yang membuat virus tersebut lebih menular dan dapat membuat perlindungan vaksin dan antibodi menjadi kurang efektif telah menyebar dengan cepat ke puluhan negara.

Dalam pembaruan epidemiologi terbaru, WHO mengatakan varian covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris telah menyebar ke 70 negara di seluruh wilayah dunia.

Dikatakan WHO, varian yang dikenal sebagai VOC 202012/01 atau B.1.1.7 dan telah terbukti lebih mudah menular daripada varian virus sebelumnya itu telah menyebar ke 10 negara lagi selama seminggu terakhir.

Pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson juga memperingatkan bahwa studi baru menunjukkan varian baru itu bisa lebih mematikan. Namun, pada Rabu (27/1), WHO menekankan bahwa hasil tersebut masih awal dan perlu lebih banyak analisis untuk lebih menguatkan temuan tersebut.

Semua virus bermutasi ketika mereka mereplikasi untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka. Para ilmuwan telah melacak beberapa mutasi Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan covid-19.

Sebagian besar mutasi tidak terlalu penting, tetapi WHO telah mendesak negara-negara untuk secara aktif bekerja untuk mengenali mutasi yang mungkin secara signifikan mengubah virulensi atau penularan virus.

Selain itu, WHO juga mengatakan bahwa varian baru virus yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada Oktober telah menyebar ke 31 negara. Sementara, varian ketiga dari virus tersebut yang pertama kali ditemukan di Brasil, kata WHO, sekarang ada di delapan negara. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya