Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bantu Repatriasi Rohingnya, Indonesia Berikan Dana Hibah Rp7,5 M

Melalusa Sushtira Khalida
20/12/2019 21:45
Bantu Repatriasi Rohingnya, Indonesia Berikan Dana Hibah Rp7,5 M
Penandatanganan pemberian hibah kepada pemerintah Myanmar terkaiit repatriasi pengungsi Rohingya(Dok. Kemenlu)

PEMERINTAH Indonesia memberikan bantuan hibah sebesar Rp7,5 miliar yang disalurkan melalui Sekretariat Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) sebagai impelentasi proses repatriasi pengungsi Rohingya dari Cox's Bazar di Bangladesh ke Myanmar.

"Yang tadi kita tandatangani adalah grant yang besarnya adalah Rp7,5 miliar, grant tersebut diberikan melalui ASEAN sekretariat," ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi setelah menyaksikan penandatangan perjanjian tersebut di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (20/12).

Retno menuturkan pemberian dana hibah tersebut merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah Indonesia terhadap penyelesaian masalah di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Ia menyebut komitmen itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT ASEAN ke-35 di Bangkok pada awal November lalu.

"Kita selalu walk-to-talk, dalam artian kita tidak hanya menyampaikan statement, komitmen, setelah itu kita lupa, semua komitmen yang kita sampaikan secara lisan kita tindaklanjuti," terang Retno.

“Selain presiden menyampaikan komitmen, presiden juga menyampaikan bahwa progres harus ada dan saudara-saudara kita (pengungsi Rohingya) ini dapat pulang ke rumahnya secara sukarela secara aman, dan secara bermartabat,” sambungnya.

Baca juga : Suu Kyi Tolak Tuduhan Genosida Rohingya di Mahkamah ...

Retno mengungkapkan, dana hibah itu diperoleh dari Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia (LDKPI) atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) yang diresmikan pada Oktober lalu.

Dana itu digunakan untuk mendukung politik luar negri Indonesia guna berkontribusi pada dunia, khususnya terkait isu perdamaian dan kemanusiaan. Selain Myanmar, Retno menyebut dana hibah tersebut juga pernah disalurkan ke beberapa negara di Pasifik.

“Seperti Fiji, Nauru, Tuvalu, dan Kepulauan Solomon island yang total jumlahnya 10,7 juta dollar AS” ungkap Retno.

Retno mengungkapkan, pemberian hibah untuk repatriasi pengungsi Rohingya tersebut merupakan hibah negara anggota ASEAN pertama yang diberikan kepada Sekretariat ASEAN di luar kerangka bilateral.

Selain dihadiri Menlu Retno, acara penandatanganan tersebut juga dihadiri Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dan Wakil Tetap Myanmar untuk ASEAN U Aung Htoo.

Adapun saat sesi penandatanganan pihak RI diwakili Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dan pihak Sekretariat ASEAN diwakili oleh Deputy Secretary General of ASEAN for Community and Corporate Affairs R.M. Michael Tene. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya