Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KANKER paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Subspesialis Onkologi Toraks Wily Pandu Ariawan menjelaskan bahwa sekitar 90% kasus kanker paru-paru terjadi pada individu yang merokok.
"Kanker paru ternyata pada orang cancer paru itu 90% lebih itu perokok. Nah, perokok itu paling banyak untuk saat ini itu pada pria," kata Wily dalam acara Exclusive Media Interview via daring, Rabu (31/7).
Baca juga : Hormon hingga Asupan Gizi Jadi Kunci Tinggi Badan Anak yang Optimal
"Meskipun pada kenyataannya, terkadang kita juga bisa menemukan, terutama di ras Asia tidak merokok (perempuan) dia kena kanker paru, ada juga yang seperti itu. Jadi artinya kemungkinan besar kenapa pria, karena rata-rata 90 persen itu perokok," tambahnya.
Sementara itu, selain perokok, kaitan dengan hormon atau gen tertentu, Wily menjelaskan sampai saat ini penelitian masih menghubungkannya.
"Sampai saat ini sih penelitiannya masih menghubungkan itu. Tapi kalau misalkan kaitannya itu dengan ras dan jenis kelamin yang kita ketahui ada populasi orang dengan kanker paru yang tidak perokok, tidak menjadi perokok pasif, dan Asia (perempuan), nah pada populasi ini, ketika diperiksa molekulernya, ternyata banyaknya itu sebagian besar pada populasi tersebut EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor) nya mutasinya positif. Sehingga pada kelompok tersebut biasanya karena mutasinya positif, berarti kita bisa kasih obat yang bekerja sebagai bronkodilator atau target terapi," jelasnya.
Baca juga : Perokok Indonesia Bertambah, Kanker Paru Meningkat
Selan itu, jika berbicara gender, Wily mengungkapkan secara umum, angka kejadian kanker paling banyak setelah kanker payudara adalah kanker paru-paru. Di mana kelompok laki-laki menjadi angka paling tinggi. Sementara perempuan berada di urutan kelima.
Oleh karena itu, Wily menekankan pentingnya pengurangan risiko dengan cara memperbaiki gaya hidup, termasuk menghindari merokok dan memperbaiki pola makan. Karena, tak hanya pria saja yang harus waspada terhadap kanker paru-paru, namun perempuan pun juga sama.
"Karena gini, waspadanya tanpa dia merokok pun, ketika dia memang rasnya orang Asia, dia bisa terkena kanker. Jadi, kembali lagi mengurangi risiko, makanan, dan lifestyle nya diperbaiki," pungkasnya. (Z-10)
Data Outlook Perokok Pelajar Indonesia pada 2023, sebanyak 47,06% anak membeli rokok secara eceran dengan tempat membeli rokok terbanyak di kios.
PDPI dan Kenvue akan melaksanakan kegiatan edukasi dan promosi kesehatan untuk mendukung program Upaya Berhenti Merokok dalam Promosi Kesehatan.
KOMITE Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara dr Agus Dwi Susanto menjelaskan terdapat 3 dampak dari buruknya kualitas udara di suatu kota
Selain deteksi dini untuk screening kanker paru, yang perlu diperhatikan pemerintah adalah regulasi terkait pembelian rokok oleh remaja maupun anak sekolah.
Jika perokok sudah terkena penyakit, pemulihannya bisa lebih lambat dibandingkan yang masih menjalankan pola hidup sehat.
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Menurunkan berat badan sering kali dianggap sebagai tugas yang sulit dan membutuhkan banyak usaha. Diet ketat dan olahraga berat sering menjadi solusi yang paling banyak dipilih.
CARA tidur yang sehat perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Ini perlu dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
Varises terjadi karena aliran balik darah untuk kembali ke jantung tidak terpompa dengan baik, tidak seperti ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Migrain adalah nyeri kepala berulang yang terjadi di satu sisi. Gejala migrain bisa bertambah berat apabila penderitanya melakukan aktivitas fisik intens.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved