Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DEMAM Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit endemik di Indonesia. Berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan pemerintah bersama masyarakat. Seperti, gerakan 3M Plus yang sudah dilakukan lebih dari satu decade, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), serta teknologi nyamuk ber-Wolbachia yang mulai diimplementasikan beberapa waktu lalu. Namun, kasus DBD meningkat signifikan di awal tahun ini. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sampai 5 Mei 2024, terdapat 91.269 kasus DBD di Indonesia dengan kematian 641 kasus. Angka ini naik tiga kali lipat dari periode sama di 2023 yaitu 28.579 kasus dengan kematian sebanyak 209.
“Hal ini menjadi alarm bagi kita semua untuk dapat mencari solusi inovatif yang dapat melengkapi upaya-upaya tersebut. Salah satu yang sedang dipertimbangkan adalah dengan mengenalkan vaksin, khususnya di daerah-daerah dengan intensitas DBD tinggi,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal P2P Kemenkes, dr. Imran Pambudi, dalam penjelasan terkait Hari Dengue ASEAN yang diperingati setiap 15 Juni.
Ia menambahkan, penanganan penyakit endemik seperti DBD memerlukan sinergi kuat antara pemerintah, sektor swasta, industri, dan masyarakat. Sejalan dengan tema yang digalakkan oleh pemerintah untuk peringatan Hari Dengue ASEAN tahun ini, yaitu Bersama Lawan Dengue, pihaknya sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak demi memberantas DBD. Imran pun menyampaikan apresiasi pada berbagai pihak yang sudah menjadi mitra, salah satunya PT Takeda Innovative Medicines (Takeda).
Baca juga : Pentingnya Peran Masyarakat dalam Lindungi Keluarga dari Ancaman DBD
Takeda sendiri mengambil momentum peringatan Hari Dengue ASEAN 2024 untuk memperkuat komitmen dalam pencegahan DBD, melalui pemberian dukungan kepada Kemenkes dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan peringatan Hari Dengue ASEAN 2024. “DBD merupakan ancaman yang akan ada terus-menerus, terlepas dari musim penghujan atau bukan. Semua orang bisa terkena DBD tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, bahkan gaya hidup. Kami berkomitmen untuk memerangi DBD melalui pencegahan inovatif kami dengan memastikan ketersediaan akses bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Selain itu, menjalin kemitraan yang kuat bersama-sama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai tujuan bersama ‘nol kematian akibat DBD di tahun 2030’,” ujar Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht.
Andreas menambahkan, beban yang ditimbulkan oleh penyakit DBD begitu besar, baik secara finansial, maupun nonfinansial. Oleh karena itu, perlindungan diri yang komprehensif menjadi penting. “Untuk itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil langkah proaktif dengan menerapkan gerakan 3M Plus secara konsisten dan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang intervensi inovatif pencegahan, salah satunya melalui vaksinasi.”
Sebelumnya, profesor bidang farmakoepidemiologi dari Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Jarir At Thobari menjelaskan, penanganan penyakit endemik seperti DBD di Indonesia melalui strategi vaksinasi dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan jumlah kasus dan mengurangi beban biaya kesehatan.
“Hasil kajian efektivitas biaya yang kami lakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksinasi DBD tidak hanya menghemat biaya dari perspektif pelayanan kesehatan dan masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang substansial dengan mengurangi jumlah kasus DBD dan rawat inap. Temuan ini sejalan dengan rekomendasi terbaru dari WHO yang mendukung penggunaan vaksinasi sebagai bagian dari program kesehatan publik. Implementasi program vaksinasi DBD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi beban ekonomi akibat penyakit ini,” terangnya. (B-1)
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Dosis lengkap dari vaksin DBD Vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak waktu tiga bulan.
Jumlah kasus DBD dan angka kematiannya meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
PEMERINTAH belum belum menjadikan vaksinasi penyakit Dengue (DBD) sebagai keharusan untuk program pencegahan DBD bagi masyarakat.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved