Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim

Indrastuti
13/6/2024 21:35
Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim
Peluncuran Transisi Energi, Energi Baru Terbarukan dalam rangka memperingati HUT ke-94 Prof Emil Salim (duduk)(Dok Emil Salim Institute)

FENOMENA perubahan iklim, frekuensinya akan semakin meningkat dan meluas. Perubahan iklim, seperti gelombang panas, curah hujan yang berlebihan, kekeringan dan badai. Frekuensinya akan makin meningkat.

“Dunia, termasuk Indonesia tengah menghadapi isu perubahan iklim. Yang mengancam kehidupan manusia di muka Bumi, kurun: 5,10,15, dan 20 tahun mendatang," kata Ketua Yayasan  Era Saraddha Indonesia, Amalia Farina Salim, dalam keterangan resmi, dilansir Kamis (13/6).
     
Menurut Ketua Yayasan ESI yang menaungi Emil Salim Institute ini, penting untuk menjaga dan mengantisipasi isu ini, hal ini dalam rangka menjaga keberlanjutan Indonesia pada 2045 dan seterusnya.

Salah satu program yang dijalankan adalah, dengan melakukan peluncuran buku yang bertajuk "Transisi Energi, Energi Baru Terbarukan".

Baca juga : 50 Pemuda Indonesia Dipilih untuk Ciptakan Masa Depan yang Lebih Hijau

Dalam kesempatan itu, Prof. Emil Salim menekankan, pentingnya pemanfaatan energi bersih berbasis sumber daya alam setempat. Hal ini akan lebih menciptakan ketahanan ekonomi melalui ketersediaan energi energi yang berkelanjutan. "Tentunya dengan harga yang terjaga,"Kata mantan Menteri Lingkungan Hidup ini.

Proses Transisi energi, menuju energi baru dan terbarukan membutuhkan kerjasama antar-sektor dan stakeholder yang fokus pada target bersama yang ditentukan.

“Diperlukan adaptasi teknologi dan infrastruktur yang tahan terhadap Perubahan iklim. Sehingga pasokan energi, bisa lebih terjamin. Tentunya lewat serangkaian pendekatan. Dan, yang paling penting, tak boleh ada yang saling menyalahkan, antara satu dengan yang lainnya," tambah Prof Emil Salim.

Baca juga : Hyundai Motor Group Ajak Seluruh Pihak Ambil Langkah Sikapi Perubahan Iklim

Senada dengan itu, Ketua Dewan Pembina Emil Salim Institute, Roosdinal Salim mengatakan, Transisi energi baru dan terbarukan, baru akan berjalan dengan lancar. Dan, seluruh target yang telah ditetapkan bisa terpenuhi. Bila pemerintah memiliki 'political will' yang sangat 'concern'. "Selama 'political Will dari pemerintah hanya setengah hati, maka Jangan berharap target itu bisa tercapai," tambah Roosdinal.

Di tempat yang sama, Presiden Emil Salim Institute E. Kurniawan Padma menambahkan, bahwa Emil Salim Institute akan terus bergerak, dan berkontribusi signifikan menjalankan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

“Tentunya dengan berkolaborasi bersama pemerintah, dunia usaha, sektor pendidikan, dan 'civil society," katanya.

E. Kurniawan Padma berharap semoga buku ini akan menjadi referensi dan literasi  yang cukup berarti untuk program transisi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia, selain tentunya sebagai motivasi terkait serangkaian aksi nyata bersama dari berbagai pihak agar keberhasilan program transisi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan segera terwujud di Bumi Pertiwi Indonesia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya