Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TAHUKAH Anda bahwa penggunaan asbes sebagai bahan atap rumah dapat memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan? Lantas, mengapa hal ini terjadi? Yuk, kita simak penjelasan berikut.
Asbes atau atap, merupakan bahan bangunan yang tahan terhadap panas, listrik, dan korosi. Keunggulan ini ditambah dengan harga yang terjangkau sehingga membuat asbes banyak digunakan.
Namun, situs NSW Health baru-baru ini mengungkapkan bahwa menghirup serat asbes dapat membahayakan kesehatan, menyebabkan:
Baca juga : Catat! Ini 4 Dampak jika Keseringan Tidur Larut Malam
1. Asbestosis:
- Asbestosis adalah kondisi paru-paru yang meradang dan mengeras karena serat asbes tertanam dalam jaringan paru-paru.
- Gejalanya meliputi batuk kronis, sesak napas, dan penurunan fungsi paru-paru.
- Orang yang terpapar debu asbes dalam jangka waktu lama berisiko mengembangkan asbestosis.
2. Kanker Paru-paru:
- Paparan asbes juga meningkatkan risiko kanker paru-paru, yang merupakan penyebab kematian terbesar terkait asbes.
- Gejalanya meliputi batuk, perubahan pernapasan, sesak napas, nyeri dada persisten, suara serak, dan anemia.
- Pekerja asbes yang merokok memiliki risiko 90 kali lebih tinggi untuk mengembangkan kanker paru-paru daripada yang tidak merokok dan tidak terpapar asbes.
Baca juga : 8 Efek Samping Mengonsumsi Buah Alpukat Secara Berlebihan
3. Mesothelioma:
- Mesothelioma adalah jenis kanker yang berkembang dalam lapisan yang melapisi organ internal dan biasanya terjadi dalam rongga dada atau perut.
- Paparan asbes merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan mesothelioma.
- Mesothelioma biasanya membutuhkan waktu lama untuk berkembang setelah paparan asbes, seringkali baru terdeteksi setelah beberapa dekade.
Baca juga : Karena Rokok, Orang Indonesia Kena Kanker Paru 10 Tahun Lebih Dulu
Orang yang sangat rentan mengalaminya adalah mereka yang bekerja di industri terkait asbes atau memiliki hubungan keluarga dekat dengan pekerja semacam itu.
Meskipun banyak negara telah melarang penggunaan asbes karena dampak kesehatan yang serius, masih ada banyak bangunan yang mengandung asbes.
Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengelola asbes dengan benar, terutama dalam proses renovasi atau pembongkaran bangunan.
Untuk melindungi diri dari paparan asbes, tindakan pencegahan penting dilakukan seperti:
1. Menggunakan masker respirator yang sesuai dengan standar.
2. Memakai pakaian pelindung.
3. Menjalankan prosedur pembersihan yang tepat.
Selain itu, perlu dilakukan pelatihan kepada pekerja yang berpotensi terpapar asbes agar mereka memahami risiko dan cara mengurangi paparan.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Kanker paru-paru diketahui menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada pria. Lalu kenapa pria lebih sering terkena kanker paru-paru? Mari simak penjelasannya.
Kanker paru merupakan salah satu kanker dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Faktor utama risiko kanker paru adalah kebiasaan merokok.
Prosedur Ebus memberi gambaran akurat mengenai kondisi paru-paru serta memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan guna diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Low Dose CT scan Thorax merupakan metode deteksi dini kanker paru yang efektif relatif aman karena dosis radiasinya hanya 1/7 dari CT scan biasa.
Meningkatnya angka kasus ini salah satunya karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved