Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUMLAH petani di Indonesia saat ini terus menurun. Kalau pun ada, kebanyakan masih didominasi generasi tua. Pasalnya, generasi muda saat ini enggan turun ke sawah dan menjadi petani. Padahal, menjadi petani adalah pekerjaan mulia. Lantaran, kebutuhan pangan mayoritas rakyat Indonesia adalah beras.
Seiring kemajuan zaman, profesi sebagai petani kerap dipandang sebelah mata. Semakin tidak populer, lantaran perubahan zaman. Kalau dulu dikenal dengan revolusi industri, maka dewasa ini ada istilah revolusi digital.
Menyikapi krisis petani, Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka melakukan terobosan dengan melakukan pengembangan kapasitas kaum muda di sektor pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, tersebut dibagi dalam dua gelombang, yakni asing-masing dibina 100 orang pada 1-2 April 2024 dan 4-5 April 2024.
Baca juga : Sambut Mentan di Soreang, KEP dan KWT Berwawasan CSA Pamerkan Produk
Mereka yang ikut kegiatan ini merupakan anggota Pramuka dengan rentang usia 16-25 tahun. Para peserta tampak begitu antusias saat pemaparan cara-cara bertani.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun pertanian Indonesia, terlebih dalam menyikapi lost generation generasi petani di Indonesia. Salah satunya dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, utamanya para orang muda," kata Sekretaris Jenderal Kwarnas Mayjen TNI (Purn) Dr Bachtiar SIP MAP, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Sabtu (6/4).
Dirinya mengaku miris semakin langkanya petani di Indonesia. Bachtiar mempertanyakan, kalau orang muda enggan bertani dan turun ke sawah, lantas bagaimana nasib bangsa ini ke depannya, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Baca juga : Mentan Kunjungi Tuban, KEP dan KWT Berwawasan CSA Hadirkan Produk Pertanian
Karena itu, lanjutnya, perlu dipikirkan agar pemerintah dan para petani sendiri bisa mempersiapkan generasi muda yang dapat mengolah lahan persawahan sehingga hasilnya bisa jauh lebih baik.
"Kwarnas berinisiatif membantu pemerintah dan petani melalui pengembangan kapasitas generasi muda ini. Kami berkeyakinan masih banyak anak muda yang punya keinginan bertani, tentu didukung oleh teknologi terkini," imbuh Bachtiar.
Dijelaskan, di sektor pertanian terdapat isu-isu penting yang harus diketahui generasi muda agar ada solusi terbaik untuk ke depannya.
Baca juga : Petani dan Penyuluh CSA Sambut Kunker Mentan Amran Sulaiman di Tuban
"Pada kegiatan ini generasi muda kita beritahu persolan-persoalan di dunia pertanian Indonesia. Salah satunya image bertani yang kerap disepelekan, terjadinya krisis regenerasi petani. Demikian juga secara kebijakan masih banyak pintu yang mengurusi sektor pertanian," bebernya.
Bachtiar menilai, generasi muda Pramuka sebagai agen perubahan, melalui kegiatan ini diajak untuk memberikan solusi terbaik menghadapi beragam persolan pertanian tersebut.
"Generasi muda adalah salah satu komponen penting untuk berkontribusi menjawab krisis regenerasi petani dan persolan pertanian di Indonesia. Kami menyuguhkan materi pengembangan potensi diri yang aplikatif dan memberi pemahaman kepada mereka agar muncul minat di bidang pertanian," terang mantan Direktur Pengembangan Bisnis Bulog ini.
Dirinya berharap, akan muncul bibit-bibit petani yang dengan segala inovasi dan kreatifitasnya mampu mengolah lahan pertanian di Indonesia secara modern. "Langkah awalnya harus merubah paradigma berpikir pada generasi muda bahwa petani ini adalah profesi yang terhormat dan mulia," pungkasnya. (H-2)
PROFESOR Dr. Prijono, lahir pada 20 Juli 1905 di Yogyakarta, Indonesia, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah pendidikan dan pramuka di Indonesia.
TANGGAL 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia. Kehadiran Pramuka di Indonesia sendiri tidak lepas dari perjuangan tokoh-tokoh nasional. Salah satunya Ir Soekarno.
Bapak Pramuka Dunia Baden Powell, meninggalkan jejak penting tidak hanya dalam gerakan kepanduan, tetapi juga dalam sejarah militer. Khususnya di Perang Dunia 1.
MOHAMMAD Achadi adalah seorang tokoh penting dalam Gerakan Pramuka di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, secara aktif mendorong Kwarda Pramuka Jawa Tengah untuk lebih terlibat dalam kegiatan yang memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat.
Universitas Budi Luhur ( UBL)menjadi tuan rumah peluncuran dan pembukaan “Safe from Harm Educational Roadshow Goes to School”di kampus UBL Jakarta
Mentan menyampaikan rasa optimis bahwa pembangunan lumbung pangan di Merauke bisa menjadi inisiatif strategis yang dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia Timur.
PRESIDEN Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau perkebunan kopi di Desa Kambahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan optimis bahwa pembangunan pertanian saat ini akan membawa Indonesia kembali mencapai swasembada.
Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengatur kratom di bawah naungan Kementerian Pertanian dengan membentuk korporasi.
UGM dan IPB menghasilkan varietas unggulan, salah satunya benih Gamagora dan IPB 3 Sakti di Provinsi Banten.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), secara nasional, kebutuhan hewan kurban berada pada angka 1,97 juta ekor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved