Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRAKTISI kesehatan masyarakat Ngabila Salama mengingatkan masyarakat untuk rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) agar kasus demam berdarah (DBD/dengue) tidak meningkat pada April.
"Pola kasus DBD setiap tahunnya sama, mulai meningkat pada Desember dan akan mengalami puncak pada April lalu menurun kembali," kata Ngabila, dikutip Jumat (22/3).
Ngabila menjelaskan, ketika memasuki musim hujan, jumlah genangan air akan bertambah dan berpotensi menjadi tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak. Belum lagi kelembaban udara yang tinggi saat musim hujan yang membantu nyamuk Aedes Aegypti penyebab dengue lebih mudah berkembang biak.
Baca juga : Waspada Gejala DBD, Agar Kondisi tidak Menjadi Berat
Perilaku nyamuk tersebut menjadi berbahaya karena pada musim sekarang ini, imunitas masyarakat mudah turun.
Dengan demikian, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan itu menyarankan agar masyarakat rutin melakukan PSN dengan cara 3M Plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi jadi tempat berkembang biak nyamuk.
Sementara itu, beberapa poin plus yang dapat masyarakat lakukan adalah menanam tanaman penangkal nyamuk, contohnya lavender dan sereh, memeriksa tempat yang kemungkinan jadi penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti cupang hingga menggunakan obat antinyamuk.
Baca juga : Pemberdayaan Masyarakat Tentukan Keberhasilan Pencegahan DBD
Di sisi lain masyarakat dianjurkannya menjalankan perilaku hidup bersih seperti tidak menggantung baju di tempat yang menjadi sumber sarang nyamuk dan jentik, mengaktifkan Program Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), dan melakukan penyemprotan nyamuk.
"Nyamuk DBD aktif pada pukul 8-10 pagi dan 4-6 sore, akan lebih baik melakukan penyemprotan nyamuk atau menggunakan lotion antinyamuk," katanya.
Kiat lain yang ia berikan yakni mengaktifkan PSN di sembilan tatanan yaitu tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, tatanan satuan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, serta tatanan pencegahan dan penanggulangan bencana.
Baca juga : DBD Dipastikan Merupakan Penyakit Berbahaya
Ngabila turut mengingatkan masyarakat soal pentingnya vaksinasi DBD yang dapat mengurangi risiko sakit dan keparahan akibat penyakit tersebut.
Perlindungan atau antibodi dari vaksin DBD yang telah diberikan sebanyak dua kali dapat bertahan selama 4,5 tahun efektif sampai 95%, sesudah itu vaksin efektif hanya 60%.
Vaksinnya sendiri dapat diakses secara berbayar pada anak dan dewasa dan rekomendasi pemberian vaksinnya sudah tertulis dalam rekomendasi Satgas Imunisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 2023.
"Vaksinasi ini juga bisa didapatkan di RSUD Tamansari untuk usia 6-45 tahun, pemberian dua kali selang tiga bulan antar dosis. Biayanya Rp1 juta untuk dua dosis," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Ada tiga fase DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase recovery. Jadi, masyarakat harus memahami kapan dia bisa kelola di rumah dan kapan harus dibawa berobat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved