Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FENOMENA puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Jawa Barat pada Rabu (21/2) merupakan bukti dari dampak dari maraknya alih fungsi tata guna lahan. Profesor Riset Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional Eddy Hermawan menjelaskan, Rancaekek merupakan kawasan yang terletak nyaris di tengah-tengah Pulau Jawa bagian barat.
Kawasan ini semula merupakan kawasan hijau, yang ditandai dengan banyaknya pepohonan. Artinya, lingkungannya masih relatif bersih. Namun, sekarang kawasan ini telah beralih fungsi, yang semula hijau, berubah menjadi kawasan industri. Kawasan seperti ini biasanya rawan diterjang pusaran angin.
“Dengan kata lain, terjadi perubahan tata guna lahan yang semula hutan jati, kini berubah menjadi hutan beton,” kata Eddy dalam keterangan resmi, Jumat (23/2).
Baca juga : BRIN Investigasi Fenomena Angin Tornado di Bandung
Menurut Eddy, industri banyak menghasilkan gas emisi, di mana gas ini tidak dapat leluasa kembali ke atmosfer, akibat efek rumah kaca. Dengan lama penyinaran matahari (LPM) lebih dari 12.1 jam, maka kawasan ini sangat panas di siang hari dan relatif dingin di malam hari.
Perbedaan suhu antara malam dan siang sangatlah besar. Tanpa disadari, kawasan ini tiba-tiba berubah menjadi kawasan bertekanan rendah. Kondisi seperti ini dimulai sejak 19 Februari 2024 dan di saat itulah, kumpulan massa uap air dari berbagai penjuru masuk ke Rancaekek.
Proses ini terjadi agak lama, sekitar 24-48 jam. Diawali dengan pembentukan bayi awan-awan Cumulus (dikenal sebagai Pre-MCS). Kemudian lambat laut membesar membentuk kumpulan awan-awan Cumulonimbus (Cb) yang siap untuk diputar hingga membentuk pusaran besar, dikenal sebagai puting beliung.
“Walaupun mekanisme agak kompleks untuk dijelaskan secara rinci, namun dugaan kuat pusaran ini terjadi akibat adanya pertemuan dua masa uap air, dari arah barat dan timur, lalu diperkuat dari arah selatan Samudera Indonesia. Ketiganya berkumpul di satu kawasan yang memang telah mengalami degradasi panas yang cukup tajam,” jelas Eddy. (Z-6)
Beragam beasiswa ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa berbakat dan berpotensi dari berbagai latar belakang.
Lokasi ini menjadikan liburan bersama keluarga lebih nyaman karena fasilitas yang lengkap
Setiap hari Sabtu dan Minggu, jalan ini ditutup untuk kendaraan bermotor, menjadikannya zona pejalan kaki yang nyaman dan aman
Chef Setyo Widharto (Theo) akan memandu tamu untuk menemukan keunikan dari setiap hidangan Indonesia.
MERCURE Bandung Nexa Supratman bersama Alux Wedding Organizer mempersembahkan Bride Market Wedding Expo 2024 pada tanggal 27-28 Juli 2024.
Di delapan kecamatan tersebut belum ditentukan jalur evakuasi.
Dengan melihat pola pusaran angin dan luasan kerusakan yang mencapai 305 hektare dengan lebar 516 meter, kesimpulan pun didapat.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, membangun tenda darurat dan dapur umum di Kawasan Industri Dwipapuri, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung.
BRIN mengungkapkan kejadian ekstrem berupa pusaran angin kencang atau angin putng beliung di wilayah Rancaekek, Jawa Barat, merupakan sebuah kejadian langka.
Perubahan tata guna lahan dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri merupakan salah satu penyebab terjadinnya puting beliung.
Peneliti BRIN mengatakan struktur tornado Rancaekek mirip dengan yang biasa terjadi di Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved