Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pelajar SMA Negeri 38 Ciptakan Inovasi Alat Deteksi Kontaminasi Minuman

Dero Iqbal Mahendra
11/2/2024 20:37
Pelajar SMA Negeri 38 Ciptakan Inovasi Alat Deteksi Kontaminasi Minuman
Pelajar SMA 38 Jakarta menyabet medali emas dalam ajang Thailand Inventors Day 2024.(Ist)

Generasi muda Indonesia kembali unjuk gigi dalam ajang kontestasi inovasi internasional. Kali ini sejumlah pelajar SMA 38 Jakarta menyabet medali emas dalam ajang Thailand Inventors Day 2024.

Baca juga : Perkuat Keamanan Siber, Zero Trust Perluas Proteksi

Para pelajar Lenteng Agung ini bertolak ke Thailand untuk menguji inovasi mereka yakni toxiquense 2.0 di ajang inovasi negeri gajah putih. Toxiquense yang merupakan akronim dari Toxical Drink Quality Sensing Device merupakan sebuah perangkat inovatif yang dirancang dalam akrilik untuk mendeteksi minuman yang terkontaminasi yang sering kali dikonsumsi dalam kehidupan sehari hari.

Baca juga : PPM School dan Le Minerale Gelar Business Case Competition

Kepala sekolah SMA Negeri 38 Jakarta, Tantin Indartini menuturkan alat ini memiliki empat sensor untuk mendeteksi kontaminasi. Yakni sensor TDS untuk padatan terlarut, sensor suhu, sensor pH dan sensor konduktivitas untuk logam besi yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah potensial dari minuman tersebut apakah aman untuk dikonsumsi. “Diharapkan alat ini dapat membantu memberikan kesadaran bagi masyarakat tentang kesehatan dan bahaya kontaminasi dalam minuman. Ini juga bagian dari SDG poin 6 tentang air bersih dan sanitasi sehingga masyarakat lebih memperhatikan sanitasi minuman yang mereka buat atau konsumsi,”ujar Tantin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/2).

Perangkat ini disebut Tantin mudah digunakan karena memberikan hasil dari data empat sensor tampil pada LCD. Selain itu juga terdapat lampu LED hijau dan merah sebagai petunjuk apakah air tersebut terkontaminasi atau tidak, bila lampu hijau menyala, air tersebut tidak terkontaminasi, sebaliknya bila lampu merah menyala air tersebut dideteksi terkontaminasi dan mengeluarkan suara buzzer.

Perangkat toxiquense 2.0 ini merupakan pengembangan dari toxiquense 1.0 yang pernah dibawakan enam siswa dan siswi SMA Negeri 38 yaitu Muhammad Ali Hashemi, Ahmad Fauzan Akbari, Silviana Astrida Suwardani, Tsabita Aulia Putri, Celine Nafisa Setiawan, Khaira Dhiyaa’ Azzahra, dan Muhammad Yusuf Baihaqi. Pada ajang tersebut tim SMA 38 mampu meraih medali emas.

Baca juga : Generasi Muda Indonesia Berprestasi Dianugrahi Penghargaan Akselerasi Inovasi SDGs

Untuk toxiquense 2.0 yang dilombakan di Thailand kali ini dibawakan oleh tujuh murid SMA Negeri 38 yakni, Ahmad Ihsan Syahmi, Raisyah Anadia Putri, Irvineia Bening Putri Wibowo, Nayfa Syakira Macci, Nisrina Nurul Hidayat, Ghania Kyoko Meisa, dan Jihan Farrasah Abidin. “Pada toxiquense 2.0 kami mengembangkan sensor yang ada pada inovasi ini, yaitu water iron metal sensor,” ungkap Tantin.

Para siswa mendapat dukungan penuh dari SMA Negeri 38 diantaranya Bapak Agus Sudrajat selaku wakil kesiswaan, Bapak Zulfiszan Thaimiyah, selaku pembina ekstrakurikuler KIR SMA Negeri 38 Jakarta, Bapak Frejhon Elsepter Sumah, selaku pembimbing, serta para pelatih ekstrakurikuler KIR SMA Negeri 38 Jakarta, yaitu Yulita Gracia, dan Ajeng Dinantika Rahayu. “Dengan toxiquense diharapkannya inovasi ini dapat memberikan dampak positif sebagai solusi praktis dalam mendeteksi minuman yang terkontaminasi,” pungkas Tatin. (B-4)

Baca juga : Inovasi Universitas Budi Luhur Tampil di Pameran Teknologi Tepat Guna Nusantara



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya