Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RUMAH yang seharusnya tempat yang aman dari berbagai virus dan bakteri, namun ternyata rumah juga menjadi tempat paling banyak terjadinya keracunan pangan.
"Yang paling banyak terjadi keracunan adalah di rumah, sekitar 28% jumlahnya sama dengan jasa boga atau katering yang menyediakan masakan rumah tangga," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr Yoga Devaera, Sp.A(K) dalam konferensi pers secara daring, Kamis (25/1).
Rumah merupakan satu tempat yang seharusnya aman, tapi memegang peranan yang cukup tinggi yang menjadi locus keracunan pangan. Berarti ada yang salah dalam pengelolaan pangan di rumah. Sebagian besar keracunan pangan di Indonesia yakni 42% terjadi karena akibat cemaran bakteri dan 28% terjadi di rumah tangga.
Baca juga : Puluhan Santri di Batang Alami Keracunan Massal
Data dari WHO menunjukkan bahwa anak di bawah 5 tahun sekitar 40% merupakan bagian dari keracunan pangan yang menyebabkan sejumlah kematian yang cukup besar. Sayangnya, keamanan pangan ini sering terjadi pada komunitas atau masyarakat ekonomi yang rendah pada negara yang derajat kesehatan dan kebersihannya masih rendah, termasuk di Indonesia.
Baca juga : 34 Siswa Sekolah Dasar di Cilegon Keracunan Makanan Gratis
Berdasarkan data dari WHO, penyakit akibat pangan yang tercemar bisa mengenai 1 dari 10 orang. Angka kejadiannya pada balita ini cukup besar yakni sekitar 40% kasus pencemaran pangan pada balita.
"Diare menjadi penyebab kematian akibat kesakitan pada anak di bawah 5 tahun. Di Indonesia akibat pangan tercemar sekitar 10-22 juta kasus diare," jelasnya.
Penyebab penyakit akibat pangan terjadi karena infeksi bakteri atau virus yang paling sering adalah Hepatitis A yang bisa sebabkan wabah karena mudah menyebar terutama pada anak akibat pola penularan dari kebiasaan kurang bersih.
Kemudian untuk parasit disebabkan oleh cacing, selanjutnya ada cemaran kimia, hingga racun. namun yang menjadi catatan yakni penyebab keracunan pangan di Indonesia
hampir setengahnya adalah oleh bakteri patogen, sebagian kecil atau 10% oleh kimia atau toksin, dan sepertiganya tidak diketahui. (Z-8)
Pada semester I 2023 pencari properti usia 25 sampai 34 tahun atau yang termasuk dalam generasi Milenial meningkat 78,5%.
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
Rumah bergaya klasik Eropa menjadi rumah elegan yang tidak akan tergerus zaman dan diminati peminat di kelasnya, terlebih keluarga muda mapan.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
BP Tapera menyelenggarakan evaluasi kinerja bank penyalur Pembiayaan Tapera Periode 1 dan FLPP Periode Q-2 Tahun 2024 pada 22-23 Juli 2024 di Jakarta.
Efek buruk dari rumah yang negatif bisa memicu permasalahan rumah tangga seperti terjadi perselingkuhan, KDRT, tidak harmonis dan saling tidak mengerti.
JPW meminta polisi menuntaskan kasus sate beracun sianida yang menewaskan anak pengemudi ojek online. Kasus ini ditengarai ada sangkut pautnya dengan salah satu anggota polisi.
Asam sulfat adalah asam mineral yang kuat. Asam sulfat tersebut mudah ditemukan seperti di kawasan pertokoan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved