Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, kejadian bencana alam terus melanda wilayah Jawa Barat (Jabar) sehingga menjadikannya sebagai provinsi dengan tingkat kebencanaan paling tinggi di Indonesia.
Tak hanya itu, wilayah kabupaten Bogor yang terletak di Jawa Barat juga menempati wilayah paling sering dilanda bencana.
“Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah bencana alam terbanyak selama 2023, kemudian disusul oleh Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Dari sisi lain, pada tingkat kabupaten dan kota, Kabupaten Bogor menjadi wilayah yang paling banyak terjadi bencana alam selama 2023 bahkan tren ini tidak berubah selama 7 tahun terakhir,” ujar Aam, sapaan Abdul Muhadi, di Jakarta. Rabu (27/12).
Baca juga : Rentetan Gempa Jabar dan Sesar Aktif yang Belum Terpetakan
Lebih lanjut, Aam menjelaskan Aceh menjadi provinsi dengan tingkat kebencanaan tertinggi di Pulau Sumatra. Sementara pada kejadian bencana terbanyak di Pulau Kalimantan berada di Kalimantan Selatan. Selanjutnya pada Pulau Sulawesi berada di Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Jawa Barat masij akan dilanda cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, hujan lebat, banjir, banjir bandang dan longsor hingga sepekan kedepan (27 Desember 2023-3 Januari 2024).
Sebagaimana diketahui, angin kencang melanda Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjasari Kota Bandung. Sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Margaasih Kota Bandung.
Baca juga : Musim Hujan Tiba, Jawa Barat Siaga Bencana
Banjir juga terjadi di Kota Cimahi akibat luapan sungai Ciputri. Sementara tanah longsor terjadi di Desa Salammulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut berbagai bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat diakibatkan kondisi dinamika atmosfer.
“Kejadian bencana tersebut turut dipicu oleh hujan intensitas lebat hingga ekstrem dalam satuan intensitas per jam, dimana curah hujan terukur hingga 28.8 mm/jam pada periode pukul 15.40-16.40 WIB di Stasiun Geofisika BMKG Bandung, curah hujan 70 mm/jam pada pukul 15.30-16.30 di daerah Cimahi, dan terukur 56.8 mm/jam pada pukul 14.00-15.00 di wilayah Purwakarta,” ujar Dwikorita di Jakarta, Rabu (27/12).
Baca juga : BMKG Ingatkan Waspada Rekahan akibat Gempa di Cigudeg
Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem tersebut, lanjut Dwikorita, akibat dinamika atmosfer diantaranya melemahnya pusat tekanan rendah yang membentuk sirkulasi angin di sekitar Laut Cina Selatan.
Dwikora menjelaskan, hal itu pun menyebabkan aliran massa udara basah dari utara masuk ke wilayah selatan ekuator dan membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens di sekitar Jawa Barat.
Kondisi tersebut, tambah dia, diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby Wave yang aktif bersamaan di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat.
Baca juga : BMKG Minta Warga dan Pemda tidak Dirikan Bangunan di Patahan Cugenang
“BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode natal dan tahun baru tahun 2023/2024 ini sejak tanggal 18 Desember 2023 dan diperbaharui kembali pada tanggal 23 Desember 2023. Jawa Barat termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam kategori peringatan dini selama periode tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani mengatakan berdasarkan pengamatan BMKG, maka kondisi cuaca di wilayah Provinsi Jawa Barat dalam sepekan kedepan (27 Desember 2023-3 Januari 2024) masih berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat, terutama pada siang hingga malam hari yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Senada, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan kedepan.
“Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, masyarakat setempat harus tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang,” jelasnya. (Z-5)
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
KPK memastikan penipu dan pemeras pejabat Pemkab Bogor Yusup Sulaeman bukan pegawainya. Karyawan Lembaga Antirasuah juga dipastikan tidak terafiliasi dengan tersangka itu
KPK menangkap Yusup Sulaeman karena mengaku sebagai pegawai Lembaga Antirasuah dan memeras pejabat di Pemkab Bogor
Komisi Peberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan kasus pegawai gadungan yang memeras pejabat Pemerintah Kabupaten Bogor. Kasus ini kini ditangani Polres Bogor.
KPK menangkap Yusup Sulaeman karena mengaku sebagai pegawai Lembaga Antirasuah. Yusuf kemudian memeras pejabat di Pemerintah Kabupaten Bogor.
Hasil survei oleh Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas dan popularitas calon Bupati Bogor Ade Ruhandi atau akrab disapa Jaro Ade meraih hasil cukup siginifikan.
Sendi mendatangi Mak Saripah setelah menerima laporan dari tim relawan yang sedang melakukan door to door menyosialisasikan Mobil Hepi untuk keperluan warga dalam keadaan darurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved