Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIABETES pada anak belakangan mengalami peningkatan. Prevalensi kasus diabetes melitus tipe-1 pada anak meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023. Lalu bagaimana mengetahui ciri anak terkena diabetes.
Guru Besar Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran Bidang Ilmu Kesehatan Anak Aman Bhakti Pulungan membeberkan beberapa ciri yang bisa mengindikasikan anak terkena diabetes.
"Masih banyak orangtua belum sadar bahwa diabetes juga dapat menyerang anak-anak, mereka pikir ini hanya penyakit keturunan, padahal diabetes bisa menyerang siapapun," kata Aman, pada konferensi pers Cegah Diabetes Prematur pada Anak dan Remaja di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/3).
Baca juga: Anak Usia di Bawah 4 Tahun Dilarang Konsumsi Gula
Ada beberapa ciri yang dapat mengindikasikan anak terkena diabetes. Aman, yang juga Dokter Spesialis Anak itu menyebut ketika anak banyak makan dan minum bisa menjadi indikator.
Anak dengan diabetes akan merasa lapar dan haus terus-menerus, meski baru selesai makan dan minum. Rasa lapar ini didorong jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi.
Baca juga: Diabetes Anak Perlu Dapat Perhatian Khusus Masyarakat
Rasa haus yang dialami bukan sekadar sensasi. Melainkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh dehidrasi. "Tanda diabetes itu banyak makan, banyak minum, banyak buang air kecil, berat badan turun, dan lemas atau loyo," kata dia.
Rasa haus terus-menerus menyebabkan anak selalu minum, namun tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik.
Aman mengatakan, anak dengan diabetes akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari. "Bila sebelumnya anak sudah tidak ngompol kemudian ngompol lagi, hal yang pertama bisa kita pikirkan ini adalah diabetes, usia anak berapapun bisa ngompol karena ini," tambahnya.
Penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu juga bisa jadi indikasi anak dengan diabetes. Meski sering makan, tubuh anak tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan.
Kondisi itu akibat ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh, sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut. "Selain itu, sejumlah lokasi pada tubuh anak diabetes akan mengalami akantosis nigrikans, atau terlihat menghitam, seperti pada leher, ketiak, hingga jari-jari," ujar Aman. (Ant/Z-3)
Masalah kesehatan seperti diabetes anak menjadi semakin umum, dan penting bagi kita sebagai orangtua untuk memahami batas aman konsumsi gula untuk anak-anak kita.
Bunda, obesitas tak hanya berbahaya untuk orang dewasa. Bagi anak-anak, obesitas juga membawa sejumlah risiko yang perlu diwaspadai.
Data menunjukkan prevalensi diabetes tipe 2 pada usia muda telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Cakupannyatersebar di 40 sekolah dan 10 kelompok anak, mulai dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Kupang di wilayah NTT, serta DKI Jakarta.
POLA konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula menjadikan prevalensi diabetes anak di Indonesia meningkat. Hal itu yang disoroti dalam forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (5/7).
Pembatasan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di masyarakat harus segera dilakukan.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved